TRIBUN-BALI.COM - Akhirnya REI Bali Expo 2025 resmi dibuka, pada 12 Juli 2025 hingga 20 Juli 2025 di Level 21 Mall Denpasar, Bali.
Ketua Panitia REI Bali Expo, Wayan Sukarsana, menjelaskan bahwa tema kali ini adalah "Inovasi Properti untuk Bali Berkelanjutan".
Pameran ini, kata dia, mengajak 17 developer khususnya member DPD REI Bali. Dengan unit yang dipamerkan yakni 665 unit FLPP atau subsidi, dan 1.810 unit hunian komersil termasuk villa.
Baca juga: KETUA REI Bali Sebut Bisnis Properti Dinilai Masih Bagus, Tepis Isu Penurunan Harga
Baca juga: REGULASI Jadi Tantangan Pengembang, REI Bali Expo 12-20 Juli 2024 di Level 21 Bertabur Diskon Promo!
Ketua DPD REI Bali, Anak Agung Made Darma Setiawan, menjelaskan bahwa tahun ini REI Bali Expo hadir dengan tema yang selaras dengan visi misi pembangunan Bali, yaitu berkelanjutan berbasis budaya.
"Expo ini kesempatan emas mendapatkan informasi dan akad langsung hunian impian anda, dan promo menearik," sebutnya.
Optimisme penjualan, kata dia, pada tahun ini di Bali tentu berbeda dengan daerah lain. "Selalu ada yang spesial dan kami yakin penjualan akan tetap bagus," katanya.
Walaupun pria yang disapa Ajik ini, tak menyangkal bakal ada penurunan penjualan karena kondisi ekonomi pasca pandemi, serta ketegangan geopolitik dan perang dagang dunia.
Potensi hunian komersil dimulai dari harga Rp1 miliar sampai Rp2 miliar, kemudian hingga Rp5 miliar dengan pembeli end user langsung.
"Kami harapkan bantuan pemerintah, khususnya dari segi regulasi untuk mempermudah member REI ke depannya dalam pembangunan rumah di Bali," sebut Ajik.
Hal ini disambut baik oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Ia bahkan dalam sambutannya, mengatakan bakal memanggil dinas terkait membahas hal ini.
Sebab pengembang member REI Bali, juga termasuk penggerak ekonomi di Bali, khususnya di Denpasar. "Menurut saya REI Bali Expo ini, punya nilai strategis dengan tema yang pas dengan visi misi pembangunan Bali," sebutnya.
Program 3 juta rumah, kata Wawali Denpasar, yang digadang-gadang pemerintah pusat juga menjadi atensi Pemkot Denpasar. Apalagi ini masuk ke dalam program proyek strategis nasional.
"Untuk Denpasar, program 3 Juta rumah sudah kami rapat dengan kadis, dengan pak wali dan masih dikaji," sebutnya. Sebab kondisi di Kota Denpasar masih perlu diperhatikan. Maka dari itu, diperlukan kemudahan pengurusan izin dan lain sebagainya sesuai prosedur yang baik dan benar.
"Tapi memang mencari lahan yang susah di Kota Denpasar. Untuk kita yang lain masih diizinkan, karena harga tanah juga mahal," katanya. (*)