bisnis

RUPIAH Rp16.320 Per Dolar AS, Nilai Tukar Melemah, Dampak Turunnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MELEMAH - Rupiah spot melemah pada perdagangan Jumat (25/7) siang. Pukul 11.42 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.328 per dolar AS.

TRIBUN-BALI.COM  - Rupiah di pasar spot kembali melemah hingga akhir perdagangan pada Jumat (25/7). Rupiah ditutup di level Rp 16.320 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah melemah 0,15 persen dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.297 per dolar AS. 

Sementara, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 97,55, naik dari sehari sebelumnya yang ada di 97,37. Adapun, rupiah berdasarkan Jisdor Bank Indonesia juga melemah 0,25% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 16.325 per dolar AS.   

Penguatan nilai tukar dolar AS pada hari ini menekan mayoritas mata uang global, terutama emerging markets. “Kami ragu untuk bersikap optimistis terhadap rupiah,” kata para ahli strategi Barclays yang dipimpin oleh Lemon Zhang dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg.

Baca juga: LARIS MANIS Permen Banten Terjual Hingga 25 Bungkus Per Hari, Namun Simak Fakta Di Baliknya 

Baca juga: JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah di pekan ini beragam. Rupiah didukung oleh kesepakatan tarif yang memicu sentimen risk-on.

“Namun data-data ekonomi AS yang lebih kuat dan menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed menekan rupiah, berimbas dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang sudah tidak akan memaksakan untuk mengganti Powell,” ujar Lukman kepada Kontan, Jumat (25/7). 

Dengan semakin mendekati batas akhir penerapan tarif, Lukman memperkirakan kemungkinan akan muncul kesepakatan-kesepakatan dalam beberapa hari kedepan.

Idealnya kesepakatan ini akan memberikan sentimen positif bagi dolar AS. Namun tentunya tergantung dari detail kesepakatan itu sendiri. Sedangkan dari rapat FOMC, the Fed diperkirakan masih belum akan memangkas suku bunga dan juga mendukung dolar AS. 

Dari sentimen dalam negeri, Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2025 mampu menembus target 5,2%.

Seiring kondisi pasar yang lebih kondusif pada semester II-2025. Bertambahnya tantangan kondisi perekonomian skala global maupun domestik masih membutuhkan dorongan kebijakan akseleratif melalui APBN maupun non-APBN.  

Pemerintah juga perlu mempertimbangkan mengambil langkah kebijakan yang bersifat countercyclical untuk meredam dampak fluktuasi ekonomi. Mendorong belanja pemerintah lebih produktif dan memberikan stimulus yang tepat sasaran baik bagi kalangan miskin, rentan terutama untuk kelas menengah.

Lukman memproyeksikan rupiah pekan depan akan diperdagangkan volatile dalam rentang berkisar Rp 16.150 – Rp 16.500 per dolar AS. Ibrahim memproyeksikan rupiah pekan depan bergerak dalam rentang Rp 16.270 – 16.390 per dolar AS.

Barclay memperkirakan mata uang Asia akan berkinerja lebih buruk jika dibandingkan dengan mata uang negara berkembang lain di tengah tahun ini. 

Pergerakan rupiah sejalan dengan hampir seluruh mata uang di Asia. Hingga pukul 15.00 WIB, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup anjlok 0,81%.

Disusul, won Korea Selatan yang ambles 0,51%. Selanjutnya ada dolar Taiwan yang ditutup terkoreksi 0,37?n baht Thailand turun 0,32%. Lalu, yen Jepang tertekan 0, 26%.

Berikutnya, rupee India yang tergelincir 0,19?n yuan China yang koreksi 0,17%. Diikuti, dolar Singapura yang turun 0,15%. Kemudian ada ringgit Malaysia yang melemah tipis 0,08% terhadap the greenback pada sore ini. Sementara itu, dolar Hongkong menjadi satu-satu mata uang di Asia yang menguat setelah naik tipis 0,02%. (kontan)  

Halaman
12

Berita Terkini