TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Gebrakan Bupati Gianyar, I Made Mahayastra dalam dunia pendidikan, menjadi angin segar buat orang tua di Kabupaten Gianyar, Bali.
Melalui program kuliah gratis, siswa tidak hanya gratis mengenyam pendidikan, tetapi juga diberikan fasilitas laptop, uang saku sampai rumah kos.
Lebih bagusnya lagi, beasiswa tersebut tidak menyasar siswa kurang mampu saja.
Namun bisa didapatkan semua siswa ber-KTP Gianyar, tak menutup kemungkinan diberikan pada siswa anak orang kaya. Dengan catatan, siswa tersebut harus benar-benar pintar, wajib lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Baca juga: UNDIKNAS Buka Beasiswa Program 1 Keluarga 1 Sarjana, Pendaftaran Sampai Akhir Agustus 2025
Namun mekanisme tersebut belum banyak orang tua siswa yang mengetahui.
Mereka, yang anaknya lulus SMA tahun ini bahkan telah bertanya ke berbagai tempat. Mengingat sudah ada beberapa siswa yang mendapatkan beasiswa tersebut.
"Saya ingin anak saya dapat beasiswa tersebut, entah bagaimana caranya," ujar Kuduk, warga Ubud, Jumat 25 Juli 2025.
Kepala Inspektorat Pemkab Gianyar, Gusti Ngurah Bagus Adi Widhya Utama saat dikonfirmasi mengatakan, penerima beasiswa kuliah tahun ini masih percontohan.
Penerima baru sebanyak 172 siswa. Dari total tersebut, sebanyak 70 orang siswa lulus SNBP dan siswanya melalui SNBT. Namun penerimanya masih berdasarkan kuota sekolah.
"Untuk yang dapat tahun ini, biar adil, kita kuotakan untuk masing-masing sekolah sesuai jumlah kelulusan," ujarnya.
Pria yang karib disapa Ngurah Bem itu menegaskan, program beasiswa kuliah berlaku secara maksimal, dengan membiayai 1.000 siswa terbaik Gianyar, dimulai pada tahun 2026.
"Tahun 2026, ada 1.000 kuota beasiswa kuliah, yang kita prioritaskan yang lulus SNBP dan SNBT, tidak memandang kaya atau miskin," ujarnya.
Nyoman Astana, seorang warga Gianyar mengapresiasi program Bupati Gianyar, I Made Mahayastra.
Pria yang berprofesi sebagai lawyer ini mengatakan, jika beasiswa selalu ditujukan pada siswa kurang mampu, maka siswa cerdas yang saat ini orang tuanya mampu, belum tentu bisa melanjutkan kuliah sampai akhir.
Sebab banyak ia temui, anak yang saat mendaftar orang tuanya kaya, namun di tengah jalan mereka bangkrut, sehingga anaknya kesulitan biaya kuliah.
"Banyak siswa pintar berhenti di tengah jalan karena orang tuanya bangkrut. Karena itu, menurut saya program ini sudah sangat tepat untuk menciptakan generasi emas Gianyar," ujar lulusan Fakultas Hukum, Universitas Udayana tersebut. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar