TRIBUN-BALI.COM - Petugas pemadam kebakaran Klungkung kembali mendapat permintaan mengevakuasi ular berbisa, Kamis (21/8/2025).
Kali ini, petugas Damkar Klungkung harus berurusan dengan ular jenis Kobra Jawa (Naja sputatrix) yang masuk ke halaman rumah warga di Jalan Soka, Kelurahan Semarapura Klod, Klungkung.
Mengetahui jenis ular yang ditangani berbisa tinggi, petugas Damkar sangat hati-hati. Terlebih ular itu bersembunyi di antara pot tanaman.
Petugas berupaya menjaga jarak aman, mengingat Kobra Jawa memiliki kemampuan menyemburkan bisa sehingga petugas harus menjaga jarak aman.
Baca juga: USAI Jalani Hukuman Pidana di Lapas Kerobokan, GLS Pelaku Pencurian Aset Kripto Langsung Dideportasi
Baca juga: CEGAH Stunting, Dinas Perikanan Badung Bagikan Paket Olahan Ikan di Desa Buduk
"Petugas memakai alat pelindung diri dengan spit atau penjepit ular dan kaca mata. Karena Kobra Jawa ini bahaya, dapat semburkan bisa yang mengarah ke mata," ujar Kepala Seksi Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran I Gede Erwan Supriantana, Kamis (21/8/2024).
Dengan berhati-hati, petugas berhasil menjepit kepala ular kobra tersebut lalu dievakuasi ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga.
"Ular yang kami tangkap selalu dirilis, di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk," ungkap dia.
I Gede Erwan Supriantana menjelaskan, sebulan ini petugas pemadam kabakaran Klungkung sudah 10 kali mendapat permintaan untuk evakuasi ular. Padahal biasanya rata-rata 3 sampai 4 kali sebulan.
"Kemungkinan dari musim hujan dan mulai kering, biasanya ular masuk ke rumah karena di sebelahnya ada kandang ayam atau ternak dan burung. Kasus seperti ini biasanya kerap kami evakuasi jenis phyton," ujarnya.
Namun beberapa hari terakhir, petugas Damkar Klungkung justru banyak menerima bantuan evakuasi ular berbisa tinggi, seperti Weling, King Kobra, Kobra Jawa, hingga ular hijau ekor merah.
Bahkan petugas damkar sempat mendapat tantangan evakuasi ular King Kobra yang berada di plafon rumah warga.
"Lokasi di atas plavon sangat sussh, pergerakan sulit dan yang dihadapi ular sangat berbisa. Tapi kami selalu berhati hati, utamakan keselamatan diri dulu, dan diupayakan maksimal untuk dapat membantu warga," ungkap Erwan. (mit)