Berita Badung
Krama Desa Adat Kapal Bali Gelar Siat Tipal Bantal, Diawali Lomba Penjor hingga Ngulat Tipat
pada hari puncak upacara Aci Tabuh Rah pengangon juga dilaksanakan beberapa lomba dari pagi.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Namun, saat datang warga Desa Kapal terserang musibah dan musim paceklik.
Saat itulah, Kebo Iwa memohon kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Purusada.
Kemudian, dia mendapat petunjuk agar dilaksanakan upacara sebagai persembahan kepada Sang Hyang Siwa.
“Persembahan tersebut diwujudkan dengan mempertemukan Purusa dan Predana disimbolkan Tipat dan Bantal sehingga lahirlah tradisi aci tabuh rah pengangon. Jadi pertemuan antara purusa dan predana akan melahirkan kehidupan baru,” ujarnya.
Pihaknya mengaku tradisi siat tipat bantal sangat ditunggu-tunggu masyarakat Badung maupun wisatawan.
Penamaan perang siat tipat bantal karena senjata yang digunakan warga adalah ketupat (ketupat dari beras) dan bantal (ketupat dari beras ketan).
“Pada intinya, ini saya ibaratkan seperti wanita bertemu dengan seorang laki-laki yang akan menghasilkan kehidupan baru,” bebernya.
Untuk diketahui pelaksanaan acara ini hanya melibatkan beberapa banjar dari 18 Banjar Adat yang ada di Desa Adat Kapal, setiap tahun akan digilir dari 18 banjar adat yang ada di Desa Adat Kapal. (gus)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.