Galungan dan Kuningan
JELANG Galungan, Sepanjang Jalan Raya Kapal Badung, Dipenuhi Pedagang Musiman Perlengkapan Penjor!
Menurut informasi yang didapat, warga yang sebelumnya berjualan sanggah atau tempat suci, kini juga menjual peralatan penjor.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menjelang hari raya Galungan, sepanjang jalan Raya Kapal, Mengwi Badung, kini dipenuhi pedagang penjual peralatan penjor. Bahkan banyaknya para pedagang musiman itu pun hanya ramai menjelang hari raya.
Menurut informasi yang didapat, warga yang sebelumnya berjualan sanggah atau tempat suci, kini juga menjual peralatan penjor. Banyaknya penjual peralatan penjor itu dikarenakan pengerajinnya ada dari di desa Kapal Kabupaten Badung.
Hal itu pun menyebabkan banyak orang pergi ke Desa Kapal, untuk mencari perlengkapan penjor Galungan , seperti ambu, janur, hingga ragam hiasan khas penjor di Bali.
Salah satu pemilik toko Yadnya AA Rai Sukrabawa, mengakui jelang hari raya Galungan minat masyarakat sangat tinggi untuk membeli perlengkapan penjor. Mengingat semua umat hindu di Bali khususnya Badung saat ini membuat penjor.
Baca juga: KABAR DUKA, Istri Wiranto Wafat dan Dimakamkan di Delingan, Karanganyar, Camat: Makam Keluarga!
Baca juga: PLN Bali Fun Run, Hadirkan Akses Listrik untuk Masyarakat Prasejahtera!
"Banyak yang membeli bahan penjor, karena di kota kan sulit cari bahannya. Beda dengan di desa," ujarnya saat dikonfirmasi Minggu 16 November 2025
Pihaknya mengaku menjual segala jenis perlengkapan penjor, mulai dadi, ambu, bambu dan yang lainnya. Untuk harga katanya dari paling murah itu ke Rp60.000 sampai Rp125.000 yang paling super.
"Seperti janur, ada janur paling kecil, Rp35.000 tapi saya jualnya cuma yang tanggung aja sekitar Rp125.000 aja. Kalau yang tinggi-tinggi itu nggak jual," jelasnya.
Ia menambahkan, permintaan pasar cenderung stabil dari Galungan sebelumnya. "Permintaan kalau Galungan sekarang hampir sama dengan Galungan yang tahunnya 6 bulan yang lalu, permintaannya. Tidak ada peningkatan drastis, tidak ada," ujarnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Badung memastikan lonjakan permintaan kebutuhan upakara dan kebutuhan pokok menjelang hari raya tidak memicu inflasi.
Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serangkaian langkah intervensi pasar dilakukan, mulai dari Operasi Pasar Murah (OPM), Gerakan Pangan Murah (GPM), hingga Pasar Murah yang melibatkan Bulog, distributor pangan, hingga Perumda Pasar dan Pangan MGS.
Kabag Ekonomi Setda Badung, Anak Agung Sagung Rosyawati, menegaskan langkah tersebut bagian dari stabilisasi harga dan keterjangkauan kebutuhan masyarakat menjelang Galungan dan Kuningan.
Komoditas yang dipasarkan meliputi beras, minyak goreng, gula, telur, cabai, bawang, aneka sayuran, buah-buahan, hingga LPG 3 Kg."Tidak hanya pangan, pasar murah juga menyediakan sandang seperti busana adat Bali, tas, dan sandal," katanya.
Upaya tersebut diharapkan menjaga daya beli masyarakat sekaligus memberikan ruang bagi pedagang lokal untuk tetap berjualan dengan harga wajar. (*)
| STOK Daging Babi Melimpah Saat Galungan, Gianyar Sulprus 6.743 Ekor, Harga Pasaran Rp40 Ribuan |
|
|---|
| DIPAKAI Beli "Be Celeng" dan Sarana Upakara, Adi Astawa Sebut Bantuan Rp 2 Juta Sangat Membantu! |
|
|---|
| Tekan Inflasi, Pemkab Bangli Bali Gelar Operasi Pasar Murah Jelang Hari Raya Kuningan |
|
|---|
| PLN Bali Timur Pastikan Tak Ada Masalah Listrik Selama Hari Raya |
|
|---|
| Galungan dan Umanis Galungan, Sampah di Badung Bali Capai 620 Ton, DLHK Sebut Naik 15 Persen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/alat-penjor-zsd.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.