Banjir di Bali
Jalan hingga Jembatan Terdampak Banjir di Jembrana Bali, 3 Titik Penahan Tanah Jalan Nasional Rusak
dampak ke jalur nasional, Mardita mengakui dampak banjir yang terjadi pekan lalu juga menyebabkan penambahan lubang.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sejumlah titik dinding penahan tanah di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk rusak terdampak bencana banjir pekan lalu.
Selain itu, juga menyebabkan titik jalan rusak di sepanjang jalur nasional ini semakin banyak.
Menurut data yang berhasil diperoleh, ada tiga titik dinding penahan tanah (DPT) sepanjang jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana yang jebol.
Rinciannya, dinding penahan tanah di depan Anjungan Cerdas Rambutsiwi Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Bali.
Baca juga: Pemkab Gianyar Salurkan Bantuan Ke Warga Terdampak Banjir, Warga Ketewel Lakukan Perbaikan Mandiri
Kemudian dinding penahan tanah di wilayah Banjar Sebual, Kecamatan Jembrana. Dan dinding penahan tanah serta gorong-gorong di wilayah Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
"Khusus dinding penahan tanah yang rusak ada tiga titik. Tim kami sudah mulai pengerjaan perbaikannya," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Provinsi Bali, Satker PJN Wilayah I Provinsi Bali, BBPJN Jawa Timur-Bali, I Made Mardita saat dikonfirmasi.
Disinggung mengenai dampak ke jalur nasional, Mardita mengakui dampak banjir yang terjadi pekan lalu juga menyebabkan penambahan lubang.
Bahkan, jumlah lubang sudah lumayan banyak saat ini. Perbaikan rencananya dilakukan secara bertahap.
"Untuk jalan, sementara lubang yang banyak. Tapi tim kami nambal lubang secara maximal secara bertahap," katanya.
Pihaknya juga mengakui sedang melakukan pengecekan seluruh jembatan di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk untuk memastikan kondisi jembatan masih laik untuk digunakan.
Mengingat, pada saat terjadi banjir, beberapa daerah aliran sungai di meluap hingga menyentuh bagian landasan jembatan.
Terpisah, Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana, I Wayan Sudiarta mengakui kerusakan infrastruktur di Gumi Makepung sementara tercatat ada 14 desa, tersebar di seluruh Kecamatan.
"Total yang tercatat sementara ada di 14 desa (kerusakan infrastruktur)," sebutnya.
Salah satu kerusakannya adalah Jembatan Samblong di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana.
Ujung jembatan di lokasi ini terpantau jebol dan perlu penanganan serius.
Sebab, dinding bawah jembatan ini juga sudah mulai retak dan dikhawatirkan bakal menimbulkan dampak signifikan jika terus dibiarkan.
"Saat ini kami masih mendata untuk selanjutnya dilakukan penanganan lebih lanjut," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.