Makan Bergizi Gratis
SOAL Keracunan MBG Daerah Lain, Ini Pendapat Akademisi Undikas Wayan Widhiasthini
Akademisi Undiknas, DR. Ni Wayan Widhiasthini S.SOS. M.SI., memberikan tanggapan soal keracunan massal MBG di daerah lain.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Sementara jika polanya diubah pemerintah memberikan uang ke orang tua siswa untuk bekal makan anak sendiri untuk cegah keracunan dianggap tak efektif. Terlebih MBG ini diberikan untuk siswa PAUD sampai SMA/SMK.
Namun dengan jam yang berbeda, ada klasternya. Seperti misalnya anak TK, PAUD sampai kelas 4 SD mendapatkan MBG untuk sarapan pagi kemudian anak kelas 4 SD ke atas itu mendapatkan MBG untuk makan siang. Jadi pola ini kalau diubah berarti harus mengubah dan ada pelanggaran aturan.
“Khan itu jadinya ada perubahan, pelanggaran aturan yang dibuat pemerintah yang awalnya masih tidak berbentuk tunai tapi berbentuk makanan. Saya kira kalau mengalihkan ke bentuk tunai itu juga sangat berisiko. Nanti jatuhnya nggak beli makanan sehat anak-anak itu,” katanya.
Selama ini belum ada keterbukaan untuk pendaftaran SPPG secara terbuka, klasifikasinya seperti apa. Dan juga pengaktifan organisasi-organisasi terkait.
Disebutkan, ke depan, MBG harus ada target yang dikejar. Pertama targetnya secara simultan dalam sebulan ini berapa yang terjarak. Sehingga berapa yang terimbas itu terdata juga dengan baik.
Kemudian kelompok sasaran yang akan menjadi urgensi. Mungkin sekolah-sekolah yang agak di pinggir, tidak juga harus yang di kota. Karena di kota mengakses makanan bergizi, makanan sehat itu lebih mudah daripada yang ada di pinggiran kota.
“Seperti itu, dari pada yang ada mungkin yang di pegunungan sekali. Atau mungkin khususnya yang di dekat laut. Sehingga mereka mengakses sayurnya sulit. Yang seperti itu diutamakan. Ini mapping memang tidak bisa. Harusnya jangan begitu. Pola itu juga yang penting karena transparansi,” ujarnya. (sar)
ADA Belatung di Sayur? Siswa di Denpasar Ungkap Menu MBG, SPPG Polda Bali Belum Pernah Dapat Keluhan |
![]() |
---|
Cerita Siswa SD di Bali Dapat MBG, Menu Berisikan Burger dan Pernah Ada Ulat di Sayur |
![]() |
---|
Diterpa Keracunan Massal, Bisakah Program MBG Lanjut di Bali? Ini Pandangan Akademisi |
![]() |
---|
Jumlah Dapur SPPG Masih Sedikit Jadi Kendala Bali Tak Capai Target Realisasi MBG |
![]() |
---|
Antisipasi Keracunan MBG, Ini Langkah Disdikpora Denpasar Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.