Gabungkan Seni dan Kesadaran, Chrystabelle dan Jannesa Edukasi Anak di Asuhan Tat Twam Asi Denpasar
Founder IRIS Initiative yakni Chrystabelle Keilana Adianca dan Co-Founder IRIS Initiative Janessa Annamarie mengadakan edukasi
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Founder IRIS Initiative yakni Chrystabelle Keilana Adianca dan Co-Founder IRIS Initiative Janessa Annamarie mengadakan edukasi dan sosialisasi bertemakan seni dan lingkungan hidup di Panti Asuhan Tat Twam Asi Denpasar, Jumat 10 Oktober 2025.
Mereka juga merupakan siswi kelas XII di Sekolah Pelita Harapan Kemang Villages Jakarta. Kedua siswi ini mengedukasi puluhan Siswa-Siswi di Panti Asuhan Tat Twam Asi Denpasar tentang seni dan lingkungan hidup. Para siswa dibagi dalam 4 kelompok besar.
Kemudian kepada setiap kelompok dibagikan beberapa material berupa sisa sampah plastik dari makanan siap saji.
Baca juga: Pemkab Gianyar Bali Sasar Siswa SD, Edukasi Rabies: Anak Paling Rentan Kena Rabies
Setiap kelompok diberikan alat bantu berupa wadah, kertas, gunting, lem dan sejenisnya.
Setiap kelompok dalam kurun waktu sekitar 30 menit hingga 40 menit menghasilkan satu karya seni berupa gambar atau lukisan yang diramu dari berbagai sampah plastik yang dihasilkan dari makanan dan minuman olahan tadi.
Hasil ramuan itu merupakan mixing dari sampah organik dan anorganik. Sampah organik bisa ditemukan sendiri oleh siswa di sekitar lingkungan dan halaman sekolah.
Hasilnya, kelompok pertama mampu merakit beberapa sampah baik organik maupun anorganik dan menghasilkan karya seni bertemakan rumah keluarga.
Baca juga: ANAK Paling Rentan Kena Rabies! Pemkab Gianyar Sasar Siswa SD Beri Edukasi
Tampak dalam gambar sebuah rumah dengan tanah yang subur, pohon besar dan rindang dengan udara yang sejuk.
Kelompok kedua, mampu merakit sampah organik dan anorganik menjadi sebuah taman yang indah dan harmonis.
Di sana penuh dengan bunga dan tanah yang subur sehingga menjadi tempat bermain yang sejuk. Kelompok ketiga mampu merakit sebuah areal kebun yang luas, tanah yang subur, penuh dengan cacing, air mengalir dengan bersih.
Kelompok empat mampu merakit sebuah taman rumah tangga yang indah dengan tempat pengolahan sampah organik dan anorganik yang modern.
Sementara kedua siswi Sekolah Pelita Harapan Kemang Villages tersebut mendengarkan dan memandu presentasi dari semua kelompok.
Menurut Chrystabelle Keilana Adianca, minat terhadap lingkungan hidup sudah mulai ditekuni sejak kelas XI di Sekolah Pelita Harapan Kemang Villages.
Sejak saat ini dirinya bersama temannya sebayanya Jannesa Annamarie terus bergerak dari sekolah ke sekolah, dari komunitas ke komunitas untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup yang dipadukan dengan seni.
“Saya mulai tertarik dengan isu lingkungan hidup dan seni sejak tahun 2024. Sejak itulah kami terus sosialisasi dan edukasi kepada setiap siswa, kelompok dan komunitas tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan apalagi dipadukan dengan seni," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.