Berita Gianyar

Cairan Merah Tak Mujarab Hindari Anjing Berak Sembarangan, Distanak Gianyar: Edukasi Paling Utama

Meskipun secara ilmiah hal tersebut belum teruji. Namun setidaknya masyarakat telah sadar terhadap kondisi lingkungan.

istimewa
Anjing: anjing boker di samping cairan merah yang dipercaya bisa menangkal anjing berak sembarangan. Cairan Merah Tak Mujarab Hindari Anjing Berak Sembarangan, Distanak Gianyar: Edukasi Paling Utama 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Demam cairan merah berwadah botol bening, sejak beberapa hari lalu mewabah di Bali, tak kecuali di Kabupaten Gianyar

Hal itu dilakukan dengan keyakinan dapat menghindari anjing berak atau kencing sembarangan. 

Katanya, anjing akan takut atau terganggu oleh warna merah.

Namun belakangan ini terungkap, hal tersebut tidak bermanfaat. 

Baca juga: Vaksinasi Rabies Bakal Dibantu Vaksinator Provinsi dan Dokpol di Jembrana Bali, Fokus ke Zona Merah

Banyak postingan di media sosial yang mengungkap bahwa meskipun arealnya banyak diisi botol cairan merah. Namun tetap terdapat anjing yang berak sembarangan. 

Kepala UPTD Puskesmas Hewan Wilayah III Dinas Peternakan Gianyar, Nyoman Arya Dharma, Minggu 5 Oktober 2025 mengatakan, adanya fenomena masyarakat menaruh botol berisi cairan merah di lingkungannya harus disambut positif. 

Meskipun secara ilmiah hal tersebut belum teruji. Namun setidaknya masyarakat telah sadar terhadap kondisi lingkungan.

"Kita ambil positifnya yakni masyarakat telah sadar akan gangguan lingkungan jika anjing dilepas liarkan," ujarnya. 

Dengan tidak efektifnya cairan tersebut, Arya Darma pun meminta masyarakat untuk memulai langkah yang lebih nyata, dan terbukti efektif. 

Yakni mengedukasi masyarakat di sekitarnya yang memelihara hewan, seperti anjing, agar mengandangkan peliharaannya. 

"Hal yang paling tepat adalah edukasi, agar mengandangkan hewan peliharaannya, tidak berkeliaran," ujarnya.

Cara ini bukan hanya dapat menjaga lingkungan dari kotoran maupun kencing hewan peliharaan. Tetapi juga menjaga kesehatan hewan tersebut dan warga sekitar. 

Sebab selama ini, kasus rabies pada anjing sebagian besar ditemukan pada anjing yang dilepas liarkan. 

"Dengan cara ini, hewan peliharaan akan terjaga kesehatannya dan masyarakat sekitar juga nyaman," tegasnya. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved