Berita Jembrana
Vaksinasi Rabies Bakal Dibantu Vaksinator Provinsi dan Dokpol di Jembrana Bali, Fokus ke Zona Merah
Putu Agus Artana Putra mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Tim Khusus Percepatan Penanganan Rabies
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kasus positif rabies di Jembrana tercatat sebanyak 96 kasus hingga September 2025. Terbanyak, ditemukan di wilayah Kecamatan Mendoyo, Bali.
Sementara layanan vaksinasi belum maksimal atau masih di bawah 50 persen.
Sebagai langkah percepatan, layanan vaksinasi rabies di Gumi Makepung bakal dibantu vaksinator Provinsi Bali serta Dokpol Polres Jembrana di tiga bulan terakhir ini.
Menurut data yang berhasil diperoleh, kasus HPR positif terbanyak ditemukan di Kecamatan Mendoyo yakni dengan 49 kasus.
Baca juga: NAIK 2 Kali Lipat dari Tahun Lalu, Kasus Rabies 2025 di Jembrana, 96 Kasus Rabies Selama 9 Bulan!
Disusul Kecamatan Jembrana dengan 18 kasus, Kecamatan Negara dan Melaya masing-masing 10 kasus, dan 9 kasus di Kecamatan Pekutatan.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Tim Khusus Percepatan Penanganan Rabies Pemkab Jembrana.
Berbagai persiapan seperti rencana gebyar vaksinasi rabies juga dilakukan.
"Nanti akan dijadwalkan dulu, prioritas di wilayah-wilayah yang capaian vaksinasi rendah dan populasi HPR nya tinggi," jelas Artana Putra saat dikonfirmasi.
Dia menyebutkan, dalam pelaksanaannya, tim Jembrana juga bakal dibantu dari vaksinator Pemprov Bali. Mereka akan turun di seluruh desa sesuai jadwal.
Terpisah, Kabid Keswan-Kesmavet Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta menjelaskan, selain melakukan emergency rabies pada wilayah ditemukan kasus, saat ini bakal melakukan vaksinasi berbasis desa.
Dia menyebutkan, selain tim internal dari Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana, juga bakal dibantu tim vaksinator dari Provinsi Bali dan juga Dokpol Polres Jembrana.
"Selain dibantu provinsi, kita juga libatkan Dokpol Polres Jembrana," ungkapnya.
Menurutnya, fokus vaksinasi bakal dilaksanakan di wilayah zona merah rabies, terutama yang ditemukan kasus paling tinggi yakni seperti Kecamatan Mendoyo.
Kemudian vaksinasi dimulai dari wilayah paling timur yakni Kecamatan Pekutatan menyisir ke barat hingga Gilimanuk.
"Nanti polanya berbasis desa. Tim siaga rabies di desa juga akan membantu melakukan pendataan serta pemetaan wilayahnya," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.