Rabies di Bali

NAIK 2 Kali Lipat dari Tahun Lalu, Kasus Rabies 2025 di Jembrana, 96 Kasus Rabies Selama 9 Bulan!

Saat ini, kata dia, total cakupan Vaksinasi rabies sudah mendekati 50 persen dari total estimasi populasi sebanyak 39 ribu ekor.

ISTIMEWA
Momen peringatan World Rabies Day 2025 yang digelar di Rest Area Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan Minggu 28 September 2025. Dalam kegiatan ini, total ada ratusan HPR memperoleh layanan vaksinasi rabies dan juga tindakan sterilisasi sebagai upaya kontrol populasi. 

TRIBUN-BALI.COM - Jumlah kasus positif rabies di Jembrana tahun 2025, hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Tercatat, sudah ada 96 kasus positif rabies pada HPR di Gumi Makepung selama sembilan bulan terakhir.

Pemkab Jembrana bersama Pemprov Bali bakal berkolaborasi, untuk menekan kasus semakin tinggi ke depannya. Salah satunya menggencarkan vaksinasi massal dan juga kontrol populasi.

Menurut data yang diperoleh, kasus HPR positif rabies hingga September 2025 saat ini sudah mencapai 96 kasus.

Kasus tertinggi terjadi pada Maret dan Juli. Sementara wilayah paling tertinggi ditemukan kasus positif rabies dari Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Yehembang di Kecamatan Mendoyo.

Baca juga: PANGKAS Rp54 Miliar Dana Transfer Daerah ke Klungkung, Pemkab Berupaya Tekan Potensi Kebocoran PAD!

Baca juga: NENEK Sampai Harus Lewati Lorong Temui Cucunya! GWK Dideadline Bongkar Temboknya Jam 12 Malam Ini!

Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Putu Ngurah Sugiarta menegaskan, berbagai upaya untuk menekan kasus rabies meningkat telah dilakukan.

Yang paling utama adalah vaksinasi dan juga kontrol populasi. Mengingat saat ini total estimasi populasi HPR seperti anjing, kucing dan monyet tercatat sebanyak 39.446 ekor.

"Fokus kita adalah vaksinasi massal terutama di wilayah zona merah rabies dan lakukan kontrol populasi. Salah satunya adalah sterilisasi yang kita lakukan kemarin serangkaian World Rabies Day," jelas Sugiarta, Senin 29 September 2025. 

Dia juga tak menampik kasus HPR positif rabies, hingga September 2025 sudah hampir 100 ekor. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kasus selama setahun di 2024 lalu sebanyak 54 kasus.

Saat ini, kata dia, total cakupan Vaksinasi rabies sudah mendekati 50 persen dari total estimasi populasi sebanyak 39 ribu ekor.

Dalam waktu tiga bulan terakhir, pihaknya berupaya melakukan vaksinasi massal secara maksimal terutama di wilayah zona merah.

Terpisah, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna menegaskan, Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Jembrana menunjukkan komitmen bersama dalam menangani kasus rabies.

Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan perlindungan masyarakat, sekaligus mencegah penyebaran lebih luas di wilayah Jembrana.

"Data kasus rabies pada hewan di Jembrana sampai dengan tanggal 23 September 2025 sebanyak 96 kasus, dengan kasus tertinggi terjadi di Desa Tegal Cangkring dan Yehembang masing-masing sebanyak 8 kasus," ucapnya.

Berkaca dari presentase tersebut, kata Wabup Ipat tentu capaian vaksinasi di Jembrana masih jauh dari kata maksimal, sehingga diperlukan semangat kerja keras yang tak kenal lelah. 

"Kita harus fokus terhadap perkembangan kasus rabies, melakukan perencanaan dan kegiatan pengendalian penyakit secara matang, menyediakan vaksin serta yang tak kalah penting adalah komitmen dari petugas untuk melaksanakan vaksinasi secara tuntas," ujarnya. 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved