GWK Bali

NENEK Sampai Harus Lewati Lorong Temui Cucunya! GWK Dideadline Bongkar Temboknya Jam 12 Malam Ini!

Jika tidak, maka akan ada rekomendasi ke eksekutif agar dilakukan pembongkaran paksa tembok tersebut. Tentu saja oleh anggota Satpol PP terkait. 

ISTIMEWA
TERISOLIR – Seorang warga mencoba melintas jalan sempit di samping tembok pembatas yang dibangun manajemen GWK, kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM - Entah di mana pikiran yang membuat tembok di GWK, sampai membuat warga kesulitan akses jalan. Salah satunya dadong (nenek), yang sampai harus melewati lorong kecil untuk hanya menemui cucunya. 

Hal ini kemudian menjadi atensi eksekutif dan legislatif, dan rekomendasi pembongkaran tembok GWK. GWK pun diminta agar membongkar temboknya malam ini, Senin 29 September 2025 jam 12 malam. 

Jika tidak, maka akan ada rekomendasi ke eksekutif agar dilakukan pembongkaran paksa tembok tersebut. Tentu saja oleh anggota Satpol PP terkait. 

Baca juga: BONGKAR Pagar Tembok GWK? DPR RI Nyoman Parta Dukung Pemkab Badung, Cok Ace: Kembalikan ke Warga !

Baca juga: MANTAN Wagub Bali Komen Polemik GWK, Cok Ace: Jika Milik Negara Kembalikan ke Warga!

CCTV - Foto yang menunjukkan CCTV mengarah ke pagar tembok yang dibangun oleh manajemen GWK Cultural Park.
CCTV - Foto yang menunjukkan CCTV mengarah ke pagar tembok yang dibangun oleh manajemen GWK Cultural Park. (Istimewa/Media Sosial)

Komisi 1 DPRD Bali mengeluarkan surat rekomendasi pembongkaran tembok pembatas Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menutup akses jalan pemukiman warga Banjar Adat Giri Dharma Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. DPRD Bali menggelar pembahasan mengenai penutupan akses jalan di pemukiman warga oleh pihak GWK pada Senin (29/9).

Ketika ditemui, Ketua Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Budiutama menegaskan masih menanti pembongkaran tembok GWK secara mandiri oleh manajemen hingga pukul 00.00 Wita. Jika hingga keesokan harinya tidak ada pembongkaran, maka akan dikeluarkan surat rekomendasi untuk eksekutif. 

“Tunggu sampai jam 12 malam. Besok (hari ini) pasti ada rekomendasi, kita komitmen dengan sikap kita. Batas akhir pembongkaran hari ini (kemarin). Besok (hari ini) kita berikan rekomendasi kalau tidak dibongkar,” jelasnya saat ditemui di Rapat Paripurna, Senin (29/9). 

Lebih lanjut ia mengatakan pembongkaran dilakukan oleh pihak eksekutif dan sudah mengetahui kawasan tersebut dipasang CCTV.  “Dewan tidak punya hak membongkar, itu eksekutif. Iya saya tahu dipasang CCTV,” imbuhnya. 

Ketua DPRD Bali Dewa Mahayadnya (Dewa Jack) mengatakan sebelumnya rekomendasi pembongkaran jalan tersebut telah dilayangkan oleh Komisi 1 DPRD Bali dengan deadline pembongkaran tembok maksimal hingga pukul 00.00 Wita. 

“Ketua Komisi I bersurat atau mengambil keputusan Komisi atas apa yang terjadi terhadap penutupan jalan di GWK Ungasan. Kemudian saya baca di dalamnya deadline-nya itu hari ini (kemarin) jam 12 malam,” kata Dewa Jack pada Senin (29/9). 

Dewa Jack mengatakan jika pembongkaran tak segera dilakukan maka hari ini akan ditandatangi surat yang isinya memberikan kewenangan penuh kepada eksekutif sebagai eksekutor dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk membongkar dan tembusannya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung.  

“Kalau besok (hari ini) kemudian tidak terlaksana, kita menunggu apakah GWK akan menemui kita? Kita terima banyak surat tapi orangnya tidak pernah ada nongol. Itu masalahnya,” imbuhnya. 

Sedangkan keputusan selanjutnya, ia mengatakan akan melakukan rapat pimpinan dalam waktu dua hari ke depan setelah surat dilayangkan. Termasuk juga membahas keputusan apakah akan dilakukan penutupan permanen pada aktivitas GWK tersebut. 

“Kami akan putuskan dalam Rapim (rapat pimpinan). Itu setelah Rapim, apakah kita akan ngecek izinnya sampai di mana, kapan matinya, kapan hidupnya, kapan bangkit kembali,” bebernya. 

Dewa Jack juga telah mendengar terdapat pemasangan CCTV di kawasan GWK tersebut. Dewa Jack juga mengatakan telah mengundang pihak manajemen GWK namun hanya perwakilan yang datang. 

Anggota DPR RI Nyoman Parta saat sidak ke salah satu rumah warga yang terisolir akibat akses jalan ditutup pagar tembok oleh GWK.
Anggota DPR RI Nyoman Parta saat sidak ke salah satu rumah warga yang terisolir akibat akses jalan ditutup pagar tembok oleh GWK. (ISTIMEWA)

Di tengah deadline pembongkaran, manajemen GWK Cultural Park ternyata memasang CCTV yang mengarah ke pagar tembok. Bendesa Adat Ungasan, I Wayan Disel Astawa, sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali, menyayangkan pemasangan CCTV itu dan tidak mengindahkan rekomendasi dari DPRD Bali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved