Gotong Royong Semesta Berencana
Gotong Royong Semesta Berencana, Pemprov Bali Masih Menanti Alat Deteksi Banjir Dari BNPB
Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana dilaksanakan pada Sabtu 25 Oktober 2025, bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, hingga kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih menanti alat deteksi banjir yang akan diberikan oleh, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Koster pun berharap agar alat deteksi banjir dapat datang sebelum musim hujan.
“Alat deteksi banjir sedang berproses di BNPB alatnya belum datang kita berharap sebelum musim hujan sudah datang,” jelas Koster pada jumpa pers kegiatan gotong royong semesta berencana, Rabu 22 Oktober 2025.
Ditanya mengenai Canggu yang sempat alami kebanjiran beberapa hari lalu, Koster mengatakan banjir merupakan hal yang biasa.
Baca juga: Gubernur Bali Koster Akan Temui Rektor Unud Bahas Kasus Timothy: Jangan Menyakiti Orang Lain
“Nanti kalau banjir besar, harus kita keluar bersama-sama seperti yang kemarin. Kalau kemarin kan tidak terlalu besar,” imbuhnya.
Rencana penanaman pohon seluas 314,08 ha pada kegiatan gotong royong semesta berencana, akan dilakukan di lahan milik masyarakat.
Sehingga masyarakat langsung yang diminta untuk memelihara pohon-pohon yang sudah ditanam.
Penanaman pohon dilakukan di wilayah desa dinas, desa adat, kelurahan, Kabupaten, dan wilayah BWS.
“Jadi Wali Kota/Bupati sudah saya tugaskan untuk merawat. Jangan hanya cuma menanam, tapi memelihara juga yang penting,” terangnya.
Disinggung apakah penanaman pohon ini cukup untuk tutupan lahan yang kurang, Koster mengaku belum sebab jumlahnya puluhan ribu maka dari itu kegiatan ini akan secara rutin dilakukan.
“Datanya Pak Menteri juga perlu kita cermati kembali. Tapi menurut saya 300 hektare sudah. Ini baru pertama terjadi di provinsi Bali. Ini kita akan upayakan tiap bulan ada kegiatan begini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meluncurkan kegiatan gotong royong semesta berencana pada Rabu 22 Oktober 2025.
Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana dilaksanakan pada Sabtu 25 Oktober 2025, bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga.
Kegiatan gotong royong semesta berencana ini secara Niskala diisi dengan persembahyangan di Pura Pengubengan Besakih, tanggal 25 Oktober 2025, pukul 08.00 Wita.
Setelah persembahyangan, dilanjutkan penanaman pohon secara simbolis di area Pura.
Sedangkan Pura untuk persembahyangan Rahina Tumpek Wariga di tingkat Kota/Kabupaten ditentukan oleh Wali Kota/Bupati.
“Sementara untuk kegiatan berskala besar dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 26 Oktober 2025, diisi dengan Kegiatan Penanaman Pohon dan Kegiatan Bersih-Bersih Sungai. Kegiatan dilaksanakan secara serentak di 9 Kota/Kabupaten, sampai tingkat Desa/Kelurahan dan Desa Adat,” jelas Gubernur Bali, Wayan Koster, pada jumpa pers Gotong Royong Semesta Berencana, Rabu 22 Oktober 2025.
Di tingkat Provinsi, kegiatan dilaksanakan di tiga lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu: Sungai/Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati. Tukad Ayung, panjang 71,79 km, melintasi 4 Wilayah yakni Kabupaten Bangli, Gianyar, Badung, dan Denpasar serta melintasi 7 Kecamatan dan melintasi 25 Desa.
Tukad Badung, panjang 19,60 km, melintasi 2 Wilayah Badung dan Denpasar melintasi 5 Kecamatan dan melintasi 15 Desa/Kelurahan.
Tukad Mati, panjang 22,41 km, melintasi 2 Wilayah Badung dan Denpasar melintasi 5 Kecamatan dan melintasi 13 Desa/Kelurahan.
Di tingkat Kabupaten di luar Bangli, Badung, Gianyar, dan Denpasar yaitu Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan dilaksanakan di wilayah DAS yang menjadi prioritas masing-masing Kabupaten, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana.
Kumpulan Artikel Bali

                
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.