Berita Bali
Kuota 1.450, Hanya 600 Mahasiswa Lolos Verifikasi Program 1 Keluarga 1 Sarjana di Bali
Kuota 1.450, Hanya 600 Mahasiswa Lolos Verifikasi Program 1 Keluarga 1 Sarjana di Bali
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Tahun 2025 ini, program satu keluarga satu sarjana resmi dimulai dari provinsi Bali.
Pada pelaksanaan perdana, Pemprov Bali menyiapkan kuota sebanyak 1.450 orang.
Namun, setelah proses verifikasi, hanya 600 calon mahasiswa yang bisa memanfaatkan program ini.
Kepala BRIDA Provinsi Bali, Ketut Wica mengatakan saat ini pihaknya masih menyiapkan SK untuk 600 calon siswa tersebut.
Terkait jumlah penerima tak sesuai kuota, dirinya menyebut ada beberapa kendala salah satunya waktu sosialisasi yang pendek.
Baca juga: Bali, NTB, dan NTT Lakukan Kerjasama Regional di Bidang Pariwisata hingga Perdagangan
Selain itu, warga miskin di Bali banyak yang memanfaatkan KIP kuliah untuk menempuh pendidikan.
"Dan ternyata juga ada orang miskin yang di dalam KK-nya sudah ada sarjana. Itu permasalahannya," papar Ketut Wica, Senin, 3 November 2025.
Dirinya pun menyebut program ini merupakan pilot project.
Ke depannya sosialisasi akan lebih digencarkan, sehingga banyak masyarakat yang bisa mengakses program ini.
Baca juga: Waspada! Bali Bisa Terdampak Secara Tidak Langsung dari Siklon Tropis
"Artinya ke depan tentu masyarakat akan terbuka dan program ini akan jadi solusi mengikis kemiskinan di seluruh Bali," paparnya.
Dalam program ini dilibatkan sebanyak 28 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Ada 8 perguruan tinggi negeri yang dilibatkan dalam program ini meliputi Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Terbuka, Institut Seni Indonesia Bali, Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Politeknik Pariwisata Bali, Poltekkes Kemenkes Denpasar, dan Politeknik Negeri Bali.
Sementara untuk perguruan tinggi swasta sebanyak 20 kampus meliputi Universitas Warmadewa, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Ngurah Rai, Universitas Hindu Indonesia.
Kemudian Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Universitas Dhyana Pura, Universitas Mahendradatta, Universitas Triatma Mulya, Universitas Dwijendra, Universitas Bali Internasional.
Lalu Universitas Primakara, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, Institut Desain dan Bisnis Bali, STKIP Agama Hindu Amlapura, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, dan STIKES Wira Medika Bali.
Untuk pembayaran SPP atau uang semester Pemprov Bali memberikan subsidi Rp 1 juta kepada mahasiswa per semester.
Selanjutnya, untuk biaya hidup dari makan hingga keperluan sewa kos di wilayah Badung dan Denpasar akan mendapatkan Rp 1,4 juta per mahasiswa per bulan dari Pemprov Bali.
Untuk yang kuliah di Karangasem dan Buleleng mendapat uang saku Rp 1,2 juta. (*)
| Waspada! Bali Bisa Terdampak Secara Tidak Langsung dari Siklon Tropis |
|
|---|
| 10 Warisan Budaya Jembrana Bali Ditetapkan WBTB, Termasuk Payas Dirga dan Sarung Loloan |
|
|---|
| Film Roots Karya Michael Schindhelm Diputar di Bali, Refleksi Kritis Pariwisata Bali |
|
|---|
| Kapolda Bali Kumpulkan Konsulat, Soroti Maraknya Kriminal WNA, Rusia-Ukraina Dominasi Deportasi |
|
|---|
| 2 NYAWA Melayang Seketika di Bali, Jenazah Dikerumuni Warga, Benturan Keras Tak Terhindarkan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.