Berita Bangli
KESAKSIAN Ibu Muda Asal Bangli yang Lahirkan Bayi Kembar 4, Ni Komang Widayani: Rejeki Tuhan
KESAKSIAN Ibu Muda Asal Bangli yang Lahirkan Bayi Kembar 4, Ni Komang Widayani: Rejeki Tuhan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Seorang ibu muda asal Bangli berusia 24 tahun bernama Ni Komang Widayani diketahui melahirkan bayi kembar empat.
Diketahui ibu muda itu berasal dari Dusun Penarukan, Desa Persiapan Pulasari, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Setelah melahirkan bayi kembar empat berjenis kelamin perempuan, kondisi ibu muda itu kini berangsur membaik.
Namun ibu muda itu masih harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bangli Medika Canti (RS BMC) karena efek operasi sectio caesarea (SC).
Baca juga: SELAMAT JALAN Aipda Ketut, Tinggalkan Sang Istri Putu Indah dan 4 Anak, Kecelakaan Begitu Cepat
Kepada wartawan, Rabu 27 Agustus 2025, ibu muda ini mengisahkan, dirinya sama sekali tidak pernah kepikiran akan melahirkan bayi kembali empat.
Bahkan Widayani mengaku saat kehamilan bayi kembar itu, tak pernah direncanakan dirinya bersama suami.
Dia meyakini, keempat bayi kembar tersebut merupakan rejeki dari Ida Sanghyang Widhi Wasa, yang harus dirinya jaga dengan baik.
"Saya juga gak tahu bisa melahirkan empat bayi kembar, karena kehamilan pun alami. Itu rejeki dari Tuhan," ucapnya penuh syukur.
Widayani mengatakan, kehamilan bayi kembar ini merupakan momen melahirkan kedua kalinya.
Baca juga: MIRIS Nasib Kadek, Teganya Pelaku Biarkan Anggota Polres Buleleng Tewas di Jalan Singaraja - Seririt
Sebelumnya ibu muda ini telah melahirkan anak pertama dengan kondisi normal atau seorang bayi dengan kondisi sehat.
Di kehamilan keduanya tersebut, ia pun merasakan hal yang berbeda dengan kehamilan pertama.
Dimana dalam kehamilan kedua ini, ibu muda tersebut merasakan perut yang sangat berat.
Bahkan berat tubuhnya selama kehamilan bayi kembar naik drastis sekitar 10 kilogram.
Total berat tubuh ibu muda itu saat mengandung bayi kembar empat di kisaran 70 kilogram.
Tak ayal, selama masa kehamilan, ibu muda yang kesehariannya fokus mengurus rumah tangga itu, lebih banyak berbaring.
"Waktu hamil, berat saya naik 10 kilogram. Sebelum hamil sekitar 60 kilogram.
Memang saat hamil kedua ini perut berat sekali, karena itu saya lebih banyak berbaring," ujarnya.
Widayani mengatakan, setelah melahirkan bayi kembar empat tersebut, ibu muda itu belum sempat memeluk mereka.
Sebab bayi kembar empat tersebut langsung dirujuk ke RS Bali Mandara, Denpasar untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hal itu dikarenakan berat bayi kembar empat itu cukup ringan di kisaran 1.000 gram, sehingga membutuhkan perawatan.
Kabar terakhir yang ia dapat, keempat bayi kembar tersebut dalam keadaan sehat.
"Sekarang bapaknya di sana, kemarin katanya bayi kembar saya sehat. Sekarang masih menunggu kabar dari suami, belum ada dipanggil oleh dokternya," ujarnya.
Terkait nama anak tersebut, saat ini dirinya belum menyiapkan.
Awal Nyeri di Perut Bawah
Peristiwa langka terjadi di Kabupaten Bangli, Bali tepatnya di Rumah Sakit Bangli Medika Canti (RS BMC) pada Senin 25 Agustus 2025.
Yakni, Ni Komang Widayani seorang ibu berusia 24 tahun asal Kecamatan Tembuku, Bangli melahirkan bayi kembar empat.
Kondisi ibu pasca melahirkan sudah membaik.
Namun keempat bayi tersebut harus dirujuk ke RS Bali Mandara, karena harus mendapatkan perawatan intensif akibat berat bayi yang relatif rendah.
Direktur RS BMC, Dokter Ni Wayan Sri Wahyuni, Selasa 26 Agustus 2025 menjelaskan, pada Senin pihaknya kedatangan ibu hamil dengan keluhan nyeri di perut bawah, karena sudah ada bukaan.
Awalnya, pasien hendak dirujuk.
Namun melihat kondisi kandungannya, pihaknya takut jika pasien tersebut melahirkan di jalan, yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
Karena itu, pihaknya pun langsung mengambil tindakan, dengan melakukan persalinan sectio caesarea (SC).
"Kemarin pasien datang dengan keluhan, sudah ada bukaan. Rencana kami rujuk, namun karena kondisinya tidak memungkinkan, karena takut melahirkan di jalan sehingga kami langsung lakukan penanganan."
"Proses persalinannya sectio," ujarnya.
Dengan kondisi bayi yang kembar empat, tentu nutrisi dalam kandungan yang didapat per janin relatif terbatas.
Belum lagi, keempat bayi tersebut lahir belum pada waktunya, dalam usia kandungan 7 bulan karena ketuban pecah.
Hal tersebut menyebabkan berat badan masing-masing bayi jauh di bawah berat badan bayi normal pada umumnya, yakni 2.500 gram sampai 4.000 gram.
Sementara bayi kembar empat ini hanya memiliki berat badan rata-rata 1.000 gram.
"Berat bayi saat lahir kecil-kecil, di kisaran 1.000 gram, ada yang 1.200 hingga 1.300 gram."
"Karena kami tidak memiliki konsultan yang menangani bayi dengan berat demikian, sehingga langsung dirujuk ke RS Bali Mandara. Sementara untuk kondisi ibu bayi saat ini sudah pulih," ujarnya. (*)
Bupati Bangli Bali Dukung Penuh Kopdes Merah Putih Awan Jadi Percontohan |
![]() |
---|
FM Ditemukan Kelelahan di Teras Rumah Warga, Napi Lapas Bangli Kabur Akhirnya Kembali Ditangkap! |
![]() |
---|
Napi Lapas Bangli Kabur, Ditemukan Kelelahan di Teras Rumah Warga, Sebut Kangen dengan Kakek |
![]() |
---|
Program Bedah Rumah di Kintamani Bangli, Koster akan Perbaiki 90 Unit Rumah |
![]() |
---|
GUBERNUR Koster Bedah Rumah di 90 Titik di Kintamani Bangli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.