bisnis
Pastikan HET Sesuai dan Stok Aman Jelang Hari Raya, Satgas Pangan Jembrana Sidak Harga Beras
Selain itu, juga untuk memastikan stok beras tersedia menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Natal dan Tahun Baru mendatang.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Satgas Pangan Jembrana kembali menggelar sidak untuk memastikan dijual sesuai HET yang diterapkan pemerintah di Pasar Umum Negara, Kamis (6/11).
Selain itu, juga untuk memastikan stok beras tersedia menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Natal dan Tahun Baru mendatang.
Menurut informasi yang diperoleh, satu per satu pedagang sembako yang ada di Pasar Umum Negara didatangi oleh petugas gabungan dari Polres Jembrana serta Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Jembrana. Mereka datang untuk mengecek ketersediaan beras dan juga harga jual beras.
"Kita ingin memastikan harga jual beras sesuai HET yang diterapkan oleh pemerintah," kata salah satu petugas Satgas Pangan Jembrana, Putu Gede Mahaputra, Kamis (6/11).
Baca juga: BRIMOB Gilimanuk Sediakan Bus Sekolah Gratis, Layani Antar-Jemput Siswa ke SMAN 1 Melaya
Baca juga: APES, Dilanda Hujan Lagi, Proyek Penataan Tukad Badung Terendam Tiga Kali
Dia menyebutkan, sesuai edaran dari pemerintah, HET untuk beras premium wilayah Bali yakni Rp14.900 per kilogram, beras kualitas medium Rp13.500 per kilogram dan beras SPHP dari Bulog Rp 12.500 per kilogram.
"Secara umum, hasil pengawasan dan sosialisasi, pedagang sudah menjual beras sesuai HET," jelasnya.
Selain itu, kata dia, sidak ini juga untuk memastikan pasokan atau stok beras tersedia dengan aman menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Kami akan lakukan pengawasan secara berkelanjutan untuk memastikan pedagang beras tidak mempermainkan harga (agar sesuai HET). Mengingat sanksinya sudah jelas adalah pencabutan izin usaha," tegasnya. (mpa)
| Market Otomotif Nasional Turun, Toyota Space Kembali Digelar di Bali, Banyak Promo Menarik |
|
|---|
| PRODUK Rempah dan Bumbu RI Peroleh Potensi Transaksi Rp 239,4 Miliar di Belanda |
|
|---|
| ANCAM UMKM Gurita Bisnis Ritel, Menteri Maman Sebut Harus Simbiosis Mutualisme! |
|
|---|
| Kenaikan Telur dan Ayam Sumbang Inflasi Oktober 2025 |
|
|---|
| PERLUAS Kopi Kintamani & Kerajinan Bambu Bangli, Disperindag Gelar Exhibition and Business Gathering |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.