Breaking News

Banjir di Bali

CAIRKAN Rp3,5 M Dana BTT untuk Korban Banjir oleh BPBD Bali, 75 Persen Pedagang Telah Dipindahkan!

Sebanyak 75 persen pedagang di Pasar Kumbasari yang terdampak banjir bandang Kota Denpasar dipindahkan ke pelataran Pasar Badung.

istimewa
BERJUALAN - Pedagang pelataran Pasar Kumbasari yang terdampak banjir sudah berjualan di pelataran Pasar Badung, Senin (6/10). 

TRIBUN-BALI.COM – Sebanyak 75 persen pedagang di Pasar Kumbasari yang terdampak banjir bandang Kota Denpasar dipindahkan ke pelataran Pasar Badung. Pemindahan ini telah dilakukan sejak 18 September 2025 lalu secara bertahap.

“Sejak tanggal 18 September kami sudah beri kesempatan kepada pedagang pelataran Pasar Kumbasari untuk pindah ke pelataran Pasar Badung. Sudah 75 persen pindah ke Pasar Badung,” kata Dirut Perumda Pasar Sewakadharma, IB Kompyang Wiranata saat diwawancarai Senin (6/10).

Sementara untuk sisanya, saat ini masih menyiapkan peralatan berjualan dan barang dagangan yang hanyut akibat banjir yang melanda Kota Denpasar dan sekitarnya pada Rabu (10/9).

Baca juga: HASIL Verifikasi 11 Sertifikat Tahura Segera Diumumkan BPN

Baca juga: SIAP Sanksi Tegas ke Jefferson, PSSI Sesalkan Insiden Pingsannya Pemain Persikad Depok vs PSPS

Kompyang Wiranata menambahkan, saat ini masih ada beberapa kendala di lapangan terkait pemindahan pedagang ini. Salah satunya terkait dengan tempat dan sarana listrik untuk penerangan.

Apalagi sampai saat ini, listrik di Pasar Badung belum normal karena panel gardu listrik terendam di lantai basement dua. Selain itu, pihaknya masih kekurangan 200 tempat untuk berjualan.

“Jumlah pedagang yang dipindahkan banyak, di samping itu menyiapkan tempat lagi 200 tempat kurang. Kemungkinan plaza Pasar Badung akan kami pakai,” paparnya.

Kompyang mengatakan, ada 700 potensi dari 400 pedagang di Pasar Kumbasari yang terdampak banjir. Sebanyak 700 potensi pedagang ini dimaksud dari 400 pedagang ada yang memiliki tempat berjualan lebih dari satu.

Kebijakan mengurangi jumlah lapak sementara bagi pedagang yang mempunyai lebih dari satu ini diambil juga sebagai langkah kompromi agar seluruh pedagang tetap bisa bertahan.

“Kenyataannya tempatnya kurang. Tetapi kami berusaha agar semua pedagang tetap mendapatkan kesempatan berjualan. Kalau ada yang punya tiga lapak, mungkin nanti kami kurangi menjadi dua. Jadi pembagian lebih adil, tanpa ada pedagang yang sampai kehilangan tempat,” jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama pengelola pasar juga tengah mencari solusi jangka panjang untuk memastikan keberlangsungan aktivitas pedagang yang terdampak.

“Relokasi para pedagang ini dilakukan untuk menjaga keamanan serta kelancaran aktivitas ekonomi para pedagang mengingat potensi turunnya hujan masih ada dan mewaspadai terjadinya banjir,” paparnya. 

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengeluarkan sekitar Rp 3,5 miliar Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk para korban banjir di Bali.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Gede Agung Teja Bhusana mengatakan, kepala daerah yang mengajukan dana tambahan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Kabupaten Jembrana, Bangli, Klungkung, Tabanan dan Kota Denpasar. 

Permohonan tersebut telah direalisasikan oleh BPBD Provinsi Bali. Bantuan yang diberikan bersumber dari gotong royong sumbangan masyarakat dan BTT

“Tahapan pemulihan tentu ujung tombaknya pemerintah kabupaten/kota. Dalam hal kekurangan sumber daya, kabupaten/kota mengusulkan tambahan ke provinsi,” katanya, Senin (6/10). 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved