Hari Raya Galungan dan Kuningan

Terkait Galungan, Distan Denpasar Bali Cek Daging Babi di 34 Pasar, Terjunkan 18 Tim

GUPBI Bali berharap dalam beberapa hari jelang Penampahan Galungan, harga babi bisa baik menjadi Rp 45 ribu per kg.

istimewa
Pemeriksaan daging babi di pasar tradisional di Denpasar pada Galungan lalu. Terkait Galungan, Distan Denpasar Bali Cek Daging Babi di 34 Pasar, Terjunkan 18 Tim 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Pertanian Kota Denpasar melakukan pengecekan daging babi yang dijual di pasar.

Pengecekan post mortem ini akan digelar Senin 17 November dan Selasa 18 November di pasar tradisional.

Petugas akan turun melakukan pengecekan post mortem di 34 pasar tradisional yang tersebar di Denpasar, Bali.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, drh. Ni Made Suparmi saat diwawancarai Minggu, 16 November 2025.

Baca juga: Pemkab Bangli Ucapkan Selamat Galungan dan Kuningan, Dumogi Sang Hyang Widhi Wasa Mapaica Kerahayuan

"Untuk pemeriksaan, kami lakukan pemeriksaan post mortem di pasar-pasar tradisional. Sasar 34 pasar," paparnya.

Dalam melakukan pengecekan ini, pihaknya menerjunkan sebanyak 18 tim petugas.

Hal ini dilakukan untuk antisipasi penyakit yang bersifat zoonosis atau yang bisa menular ke manusia.

Adapun penyakit yang diantisipasi yakni streptoccocus atau meningitis babi.

Selain itu juga sistiserkosis yang disebabkan cacing pita serta japanese enchepalitis yang disebabkan oleh gigitan nyamuk melalui tubuh babi.

"Kami berharap semua sehat dan layak konsumsi," paparnya.

Pihaknya mengatakan dari tahun ke tahun untuk kelompok banjar, STT, maupun sekaa di pura semakin sedikit yang melakukan pemotongan babi saat Penampahan Galungan.

Kebanyakan masyarakat memilih yang lebih praktis dengan membeli di pasar atau membeli pada pengusaha pemotongan babi. 

Sementara itu, Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali berharap dalam beberapa hari jelang penampahan, harga babi bisa baik menjadi Rp 45 ribu per kg.

Ketua GUPBI Bali, I Ketut Hari Suyasa mengatakan, dengan harga babi hidup saat ini yakni Rp 40 ribu per kg, peternak tak bisa mendapat untung.

Pasalnya untuk biaya operasional per kg, masih di kisaran Rp 40 ribu.

"Harga saat ini masih di bawah Rp 45 ribu. Kami berharap saat hari raya bisa Rp 45 ribu, sehingga memberikan sebuah harapan baik di hari raya untuk peternak," paparnya.

Ia menambahkan, dalam enam bulan belakangan, harga babi jatuh dan sempat menembus Rp 35 ribu.

Kemudian perlahan mulai naik dan kini stagnan di harga Rp 40 ribu.

Hari Suyasa menambahkan, di beberapa wilayah, desa adat utamanya di Tabanan membuat kesepakatan harga di hari raya.

"Ada yang bertanya ke saya dan saya imbau keputusan adat kisarannya Rp 43 ribu sampai Rp 45 ribu, tergantung kualitas barang," katanya.

Sementara itu, terkait dengan stok babi, Hari Suyasa menyebut sangat aman.

Apalagi populasi babi di Bali ada pada kisaran 1,6 juta hingga 2 juta ekor.

Ia juga menyebut saat menjelang Galungan ini tak ada laporan kejadian serius terkait kesehatan hewan.

Dan pihaknya berharap tak ada penyakit atau wabah yang menjangkiti babi lagi. 

Meski begitu, permasalahan di lapangan, peternak mengeluhkan tingginya pakan.

Bahkan menurutnya 75 persen biaya produksi peternak babi ditentukan oleh harga pakan.

Dan ia berharap pemerintah di Bali memberikan perhatian serius terhadap peternak babi.

Hari Suyasa juga menyinggung terkait dengan program ketahanan pangan yang masih pada tataran wacana.
 
Seharusnya, di Bali, babi sangat baik diutamakan sebagai pilot project untuk ketahanan pangan.

Apalagi menurutnya peternakan babi di Bali merupakan yang terbesar di Indonesia.

"Sehingga kearifan lokal terkait peternakan babi jadi ujung tombak ketahanan pangan di Bali. Tapi sampai saat ini babi belum jadi perhatian serius pemerintah Bali," katanya.

Ia mencontohkan tak ada proteksi terhadap nilai jual babi.

Saat harga jatuh, akan berlangsung dalam waktu lama tanpa adanya intervensi pemerintah Bali. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved