Berita Gianyar

Jalur Singakerta Ubud Gianyar Masih Ditutup karena Jebol, Perbaikan Masih Tunggu Kajian

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar belum melakukan perbaikan, karena masih menunggu hasil kajian penyebab jalan tersebut jebol. 

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
JALAN JEBOL - Kondisi jalan jebol di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu (14/9/2025).  

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR- Jalan jebol di Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali pasca hujan lebat, Rabu (10/9) masih menganga, Minggu (14/9/2025).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar belum melakukan perbaikan, karena masih menunggu hasil kajian penyebab jalan tersebut jebol. 

"Saat ini kita masih melakukan kajian untuk mencari tahu penyebab jalan tersebut jebol, agar nanti saat diperbaiki tidak jebol lagi," ujar Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama, Minggu (14/9). 

Baca juga: Anak di Bawah Umur Kendarai Motor, Kasi Propam Polres Gianyar Bali Beri Teguran Simpatik

Pria yang karib disama Gus Bem itu mengatakan, pada perbaikan sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum Gianyar mengerjakan sesuai perbaikan gotong royong, yakni menggunakan pelengkung.

Sebab di bawah jalan tersebut memang terdapat gorong-gorong. Saat jalan jebol pada 10 September kemarin, kondisi pelengkung masih bagus.

"Itulah kenapa kita harus mencari tahu kenapa jalannya bisa jebol, supaya perbaikan selanjutnya benar-benar kokoh," tegasnya. 

Akibat jalan jebol tersebut, jalur tersebut masih ditutup, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Kondisi ini pun menimbulkan kesulitan bagi kendaraan roda empat.

Baca juga: SAH! Dewan Hakim Porprov Kabulkan Gugatan KONI Buleleng, Jadwalkan Ulang Laga Buleleng vs Gianyar?

Sebab jalur ini merupakan jalur vital yang menghubungkan kabupaten tetangga. Seperti dari arah Gianyar menuju Badung, Denpasar dan sebaliknya. 

Selain itu, penutupan jalur tersebut juga membuat sepi para pengusaha yang ada di jalur ini. Terutama pedagang kuliner, yang selama ini lebih banyak pelanggannya merupakan sopir pariwisata.

"Mudah-mudahan tidak sampai lama ditutupnya, karena sekarang saja sudah sepi, biasanya banyak sopir yang singgah untuk makan," ujar seorang pelayanan rumah makan pada di kawasan tersebut. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved