Berita Gianyar

Harga Daging Babi Potong di Gianyar Turun Tajam, Peternak Sebut Akibat Kebijakan Impor 

Harga Daging Babi Potong di Gianyar Turun Tajam, Peternak Sebut Akibat Kebijakan Impor 

Freepik
ILUSTRASI DAGING BABI. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kabupaten Gianyar, Bali, yang selama ini menjadi rumah bagi peternak babi, saat ini tengah mengalami persoalan harga.

Sebab sejak sebulan ini, harga daging babi potong hidup di Gianyar mengalami penurunan drastis.

Saat ini harga daging babi potong hidup di bawah Rp 30 ribu per kilogram (Kg) untuk babi dengan berat di bawah 100 kg.

Baca juga: TABRAK Truk Parkir, Pelajar 16 Tahun Meninggal Dunia di Lokasi Kecelakaan

Hal ini membuat peternak babi di Gianyar khawatir karena harga daging babi di pasar masih stabil di angka Rp 80 ribu per kg.

Menurut para peternak besar, hal tersebut terjadi akibat maraknya babi impor.

"Akhirnya, apa yang kami khawatirkan terjadi, masuknya daging babi impor mempengaruhi harga babi potong hidup," ujar Ketua Gabungan Peternak Babi Indonesia (GUOBI) Daerah Bali, Ketut Harry Suyasa, Senin 15 September 2025.

Baca juga: TERUNGKAP Berikut Identitas Korban Banjir di Ubung Kaja Denpasar, Bagian Kepala Telah Berulat

Menurut Harry Suyasa, penyebab penurunan harga ini adalah pemerintah pusat yang membuka keran impor daging babi, sehingga meningkatkan pasokan daging di pasar dan menurunkan harga babi potong hidup.

Selain itu, peternak luar Bali mulai masuk ke Bali sebagai kompetitor, meningkatkan jumlah peternak dan populasi babi yang tidak terkendali.

"Harapan saya, pemerintah mulai memberikan standar harga untuk harga babi potong hidup, sehingga peternak tidak mengalami kerugian," harap Harry Suyasa.

Menurutnya, harga ideal babi potong hidup adalah antara Rp 40 ribu - Rp 50 ribu per kg, sehingga harga daging di tingkat pasar masih stabil di harga Rp 80 ribu per kg.

Pejabat Fungsional Pengawas dan Pengendalian Ternak, Distannak Gianyar, Wayan Sudirka, menjelaskan bahwa turunnya harga babi potong hidup ini disebabkan adanya over populasi babi di Bali pada umumnya.

"Ini populasinya over, saat ini sekitar 64 ribu ekor babi siap potong, sebelumnya ada di kisaran 46 ribu ekor dalam bulan berjalan," ujarnya.

Sudirka juga menyebutkan bahwa turunnya harga ini disebabkan siklus tahunan, dan nanti jelang hari raya harga akan kembali naik dan stabil. Namun, peternak masih berharap pemerintah dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved