Berita Nasional

Mendagri Tito Sebut Bonus Demografi dan Pembangunan Desa Kunci RI Melesat 2045: SDM Itu Kunci

Mendagri Muhammad Tito Karnavian menegaskan, bonus demografi dan pembangunan desa merupakan dua kunci utama agar Indonesia maju

Penulis: Kambali | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Istimewa
SAMBUTAN - Mendagri yang juga Ketua MWA Universitas Sriwijaya Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 3 November 2025. Mendagri Tito Sebut Bonus Demografi dan Pembangunan Desa Kunci RI Melesat 2045: SDM Itu Kunci 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sriwijaya Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. menegaskan, bonus demografi dan pembangunan desa merupakan dua kunci utama agar Republik Indonesia (RI) mampu melesat menjadi negara maju pada 2045. 

Hal itu disampaikan Tito dalam orasi ilmiah bertajuk “Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Indonesia Emas 2045” pada Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 3 November 2025.

Dalam paparannya yang berlangsung sekitar dua jam, Tito yang kini menjabat menyampaikan pandangan kritis bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor empat, di bawah China, India, dan Amerika Serikat pada tahun 2040. 

Berdasarkan data World Bank dan McKinsey, Indonesia diprediksi akan menjadi negara berpenghasilan tinggi dan keluar dari middle income trap pada tahun 2045.

Baca juga: Pamit Periksa Sampan, Kakek Gangsar Ditemukan Tewas Mengapung di Pesisir Padangbai

Menurut Tito, ada empat modal besar yang menjadi kekuatan utama Indonesia: bonus demografi, wilayah yang luas, sumber daya alam yang melimpah, dan posisi geografis yang strategis. 

Namun, ia menegaskan, semua potensi itu hanya akan menjadi peluang kosong tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Sumber daya manusia produktif itu kunci,”

“Sewaktu saya kuliah di Singapura, saya pelajari betul—mereka tidak punya sumber daya alam, tapi fokus mendidik rakyatnya,”

“Hasilnya, kini Singapura menjadi salah satu negara paling sejahtera,” kata Tito.

Tito menekankan, selain peningkatan SDM, pembangunan desa menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan. 

Baca juga: Tertangkap di Jalan, Pegawai BNN Buleleng Positif Narkoba, Terungkap dari Laporan Warga

SAMBUTAN - Mendagri yang juga Ketua MWA Universitas Sriwijaya Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 3 November 2025.
SAMBUTAN - Mendagri yang juga Ketua MWA Universitas Sriwijaya Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 3 November 2025. (Istimewa)

Baca juga: CCTV Ungkap Detik-Detik Pembunuhan di Siak, Korban Dikejar & Ditebas hingga Tewas Gara-Gara Hotspot

Desa merupakan fondasi pemerataan ekonomi dan sosial, sekaligus kunci untuk menekan laju urbanisasi dan ketimpangan antar wilayah.

“Kalau ingin menjadi negara dominan, pembangunan desa tidak boleh luput,”

“Ketimpangan antara desa dan kota harus ditekan agar pertumbuhan ekonomi berjalan merata,” ujarnya.

Ia menyoroti data penduduk tahun 2020 yang menunjukkan 54,64 persen warga Indonesia kini tinggal di perkotaan, sebagian besar di Pulau Jawa. 

Ketimpangan ini, menurut Tito, menjadi salah satu tantangan besar menuju Indonesia Emas 2045.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved