Hal itulah yang membuatnya menuliskan nama-nama para teroris tersebut di senjata mainannya."Kalau dilihat dari situ kan pelaku ini mencoba melakukan mirroring atau mengcopy tindakan yang pernah dilakukan orang-orang itu, yang dia tuliskan di senjata mainan ini," kata Ridwan Habib dilansir dari tayangan youtube metro tv news.
Dianalisa Ridwan, terduga pelaku ledakan tengah mengalami kegelisahan atas isu yang ia dalami sendiri. Karenanya di fase pencarian jati diri, terduga pelaku justru menyamakan dirinya dengan karakter para teroris tersebut.
"Ini memang klop dengan teori psikologi, ketika seseorang mengalami kegelisahan, dia akan mencari pelampiasan kemudian dari sana dia mencari cara untuk meniru orang-orang yang dianggap sesuai dengan karakter dia," imbuh Ridwan.
"Dalam teori kontra terorisme ada teori namanya The Salad Theory, salad itu seperti kita makan salad ada tomat, seledri, ada selada, nah itu sama, dia mencari referensi, dia nemu ada Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan yang lainnya, kemudian dia terinspirasi dari situ," sambungnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.