Reshuffle Kabinet
Prabowo Reshuffle 5 Menteri, Budi Arie Setiadi Dikabarkan Kaget, Budi: Hak Prerogatif Presiden
Budi Arie bahkan tak mengetahui sama sekali ihwal rencana reshuffle kabinet pada hari Senin.
Dalam kesempatan itu, Budi Arie bahkan mengusulkan tambahan anggaran untuk program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih sebesar Rp 7,85 triliun pada 2026.
Sebelumnya, pagu anggaran yang diterima Kementerian Koperasi (Kemenkop) pada 2026 sebesar Rp 937 miliar.
Setelah rapat di DPR, Budi Arie juga menegaskan isu reshuffle sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Prabowo Subianto.
Dia menyebut tidak ada informasi resmi yang diterimanya terkait hal tersebut.
“Halah itu hak prerogatif Presiden,” kata Budi Arie saat ditanya wartawan soal isu reshuffle di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 8 September 2025 siang.
Dia menekankan saat ini dirinya lebih memilih fokus bekerja untuk rakyat.
"Belum (dapat info reshuffle), kita kerja saja ngurus rakyat ya fokus ngurus rakyat,” ujarnya.
Budi Arie juga membantah kabar bahwa dirinya dipanggil ke Istana untuk membicarakan isu reshuffle.
“Enggak, belum ada pemberitahuan, kenapa kamu bikin isu sendiri,” katanya.
Ketika kembali dikonfirmasi soal reshuffle, ia menegaskan keputusan reshuffle merupakan hak prerogatif Prabowo.
"Semuanya hak prerogatif Presiden, kita fokus ngurus rakyat ya,” ucapnya.
Beberapa jam berselang, nama Budi Arie ternyata masuk dalam daftar reshuffle.
Posisi Menteri Koperasi digantikan oleh Fery Juliantono, yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi.
Ferry turut dilantik bersama sejumlah menteri lainnya di Istana Kepresiden, Jakarta, Senin sore.
Selain itu, Prabowo juga melantik Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah, yang berubah nomenklatur dari Badan Penyelenggara Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.