Resuffle Kabinet

BEM UI Demo Tuntut Menteri Purbaya Dicopot, Sri Mulyani Menangis Saat Pamit, IHSG Anjlok

Sri Mulyani meminta maaf atas segala kekurangan selama menjabat dan menyampaikan pesan agar Kementerian Keuangan tetap solid

|
ISTIMEWA
Bertemu Sri Mulyani di momen sertijab, Purbaya curhat salah ngomong. Pada Selasa (9/9/2025), Kementerian Keuangan menggelar acara serah terima jabatan (sertijab) Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa. 

Jika dijumlahkan, masa jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan RI mencapai sekitar 13 tahun. 

Kendati begitu, ia bukanlah Menteri Keuangan dengan masa jabatan terlama. 

Menteri Keuangan Republik Indonesia terlama adalah Ali Wardhana yang menjabat selama 15 tahun.

Sementara itu, Massa mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 9 September 2025.  

Mereka menuntut agar DPR RI memenuhi tuntutan rakyat 17+8 yang di mana sebagian poinnya sudah deadline sejak 5 September. 

Tak hanya itu mereka juga menyoroti soal pernyataan teranyar dari Menkeu yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto, yakni Purbaya Yudhi Sadewa

Kata dia, pernyataan Menkeu Purbaya yang menyebut kalau tuntutan 17+8 adalah suara rakyat kecil, telah mengecewakan perasaan masyarakat secara luas.

“Baru 1 hari dia menjabat sebagai menteri dia sudah langsung menyatakan pernyataan yang luar biasanya mengecewakan, luar biasanya menyakitkan bagi masyarakat karena dia mengecilkan suara masyarakat, dia mengecilkan penindasan yang dialami oleh masyarakat,” kata Kepala Kajian Strategis BEM UI, Diallo Hujanbiru saat aksi. 

Padahal menurut Diallo, berbagai tuntutan yang disuarakan oleh masyarakat kecil itu bukan semata lahir karena keinginan masyarakat.  

Melainkan ada pemantik yang membuat masyarakat lelah dengan kondisi saat ini, di mana bobroknya kinerja pemerintah dalam menjamin kesejahteraan setiap anak bangsa. 

Atas hal itu, Diallo menilai agar seharunya Menteri Purbaya yang baru dilantik oleh Prabowo itu dicopot atau minimal sadar diri untuk mundur dari jabatannya. 

“Dia (Purbaya) mengecilkan setiap tuntutan, yang mana tuntutan ini bukan lahir karena ingin menuntut, (tapi) karena mereka bobrok, karena mereka membunuh saudara mereka, karena mereka tidak memberikan kami hak yang cukup, mending ganti saja, mundur saja,” kata dia.

Sebelumnya Purbaya Yudhi Sadewa, ditanya soal “17+8 Tuntutan Rakyat” yang masih ramai digaungkan publik di media sosial. Purbaya mengaku ia belum mempelajari soal “17+8 Tuntutan Rakyat”. 

Namun, menurutnya, “17+8 Tuntutan Rakyat” merupakan suara sebagian rakyat kecil yang dinilainya terganggu atas situasi saat ini. 

“Saya belum mempelajari itu, saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya,” kata Purbaya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved