Berita Nasional

Awal Implementasi IEU-CEPA, Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Akan Meningkat 60 Persen

kesepakatan tersebut diyakini dapat memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič saat penandatanganan kesepakatan substansial IUE-CEPA. Awal Implementasi IEU-CEPA, Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Akan Meningkat 60 Persen 

Kesepakatan IEU-CEPA akan memberikan kepastian regulasi yang lebih besar, mendorong transfer teknologi, dan memperkuat integrasi Indonesia ke dalam rantai pasokan global.

Selain mampu mendorong penciptaan pasar baru bagi perdagangan Indonesia, inovasi utama yang terdapat dalam kesepakatan IEU-CEPA yakni terkait perdagangan digital. 

Hal tersebut juga menjadi fitur perintis yang selaras dengan tren global dan inisiatif regional Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang diinisiasi dalam kepemimpinan Indonesia pada ASEAN 2023 lalu. 

Hal ini juga akan memposisikan Indonesia untuk kian berkembang dalam bidang ekonomi digital di masa mendatang, baik di tingkat regional maupun global.

Dengan berbagai fitur komprehensif dalam Kesepakatan IEU-CEPA tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan akan meningkat signifikan hingga 60 persen dalam awal implementasi IEU–CEPA. 

Pertumbuhan tersebut akan disertai dengan proyeksi peningkatan pendapatan nasional sebesar USD2,8 miliar, penciptaan lapangan kerja baru, dan kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan secara umum. 

Implementasi IUE-CEPA tersebut juga akan memberikan dampak kepada 5 juta tenaga kerja di Indonesia yang berkaitan dengan sektor padat karya.

Implementasi IEU-CEPA juga selaras dengan Program Paket Ekonomi Indonesia pada semester ke-2 tahun ini terkait dengan upaya mendorong peningkatan jumlah lapangan kerja. 

Pemerintah Indonesia tidak hanya berupaya memastikan kerja sama perdagangan dan investasi berkontribusi pada pertumbuhan inklusif yang saling menguntungkan, melainkan juga merevitalisasi sektor pariwisata dan industri padat karya, memberikan keringanan fiskal dan administratif bagi UMKM, serta memperkuat daya beli masyarakat dengan insentif, subsidi, dan langkah-langkah perlindungan sosial.

Ke depan, Pemerintah Indonesia akan terus melakukan upaya deregulasi dan reformasi kebijakan sejalan dengan peluang akses pasar yang lebih luas yang muncul dari implementasi IEU–CEPA serta bonus demografi Indonesia. 

Pendekatan tersebut juga diharapkan akan semakin mendukung peningkatan daya saing nasional.

“Dengan penandatanganan dan pengumuman bersama atas kesimpulan substantif negosiasi CEPA, dimulailah era baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Kerja sama ini merupakan kolaborasi antara 723 juta orang dari kedua negara dengan nilai lebih dari USD21 triliun,” ucap Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya yakni Duta Besar Indonesia Untuk Brussels dan Uni Eropa, Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, 21 Duta Besar Negara Anggota Uni Eropa, serta perwakilan Pejabat Tinggi dari sejumlah Kementerian/Lembaga terkait. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved