Berita Nasional

Transaksi Pembayaran Digital Nasional Tumbuh Pesat, Kejahatan Fraud dan Serangan Cyber Mengancam

Proporsi transaksi sistem pembayaran berbasis SNAP mencapai 93 persen secara volume dan 83 persen secara.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Sejumlah booth UMKM di acara Prima Executive Gathering 2025 yang pembayarannya dilakukan secara digital dengan kartu debit/kredit dan QRIS. Transaksi Pembayaran Digital Nasional Tumbuh Pesat, Kejahatan Fraud dan Serangan Cyber Mengancam 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan volume transaksi pembayaran digital akan mencapai Rp147,3 miliar pada tahun 2030, atau naik empat kali lipat dibandingkan tahun 2024.

Sistem pembayaran nasional telah leapfrogging (melompati) menuju era baru, digitalisasi terus terakselerasi dan diperkirakan terus tumbuh seiring meningkatnya partisipasi ekonomi Gen Y, Z dan Alpha dan derasnya inovasi di bidang perbankan.

"Melalui berbagai inisiatif strategi seperti QRIS, BI-Fast, SNAP (Standar Nasional Open API Pembayaran), elektronifikasi bantuan sosial, transaksi pemerintah, sektor transportasi, serta reformasi regulasi sistem pembayaran nasional telah leapfrogging menuju era baru," ujar Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam sambutannya pada Prima Executive Gathering 2025 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis 23 Oktober 2025.

Menurutnya, kemajuan ini tercermin dari volume transaksi pembayaran digital yang tumbuh besar, hingga Agustus 2025 transaksi BI-Fast telah mencapai 9,18 miliar transaksi atau senilai Rp 24 kuadriliun sejak pertama kali diluncurkan pada akhir 2021.

Baca juga: BANK Indonesia Aliran Modal Asing Hengkang Rp 16,61 Triliun 

Interkoneksi pelaku sistem pembayaran juga semakin luas tercermin dari proporsi transaksi Standar Nasional Open API Pembayaran atau SNAP yang terus tumbuh. 

Proporsi transaksi sistem pembayaran berbasis SNAP mencapai 93 persen secara volume dan 83 persen secara.

Dan tak kalah penting digitalisasi sistem pembayaran juga berkontribusi langsung pada peningkatan inklusi keuangan. 

Hingga akhir Agustus 2025, QRIS telah menjangkau 57,64 juta pengguna dan 40,53 juta merchant di seluruh Indonesia, di mana sebagian besar merupakan pelaku UMKM

Capaian tersebut juga turut mendorong peningkatan rasio inklusi keuangan hingga 75,02 persen berdasarkan Survei SUSENAS 2024.

Di sisi lain, capaian QRIS juga telah melampaui batas negara. 

Saat ini QRIS telah terkoneksi lintas negara dengan Malaysia, Thailand, Singapura, dan Jepang untuk transaksi Indonesia outbound.

"Saat ini on the pipeline, konektivitas akan diperluas untuk Indonesia inbound, serta dengan Jepang dan Korea Selatan," imbuh Filianingsih.

Namun demikian dibalik kemajuan tersebut, terdapat tantangan yang tidak mudah. 

Percepatan digitalisasi perlu diimbangi dengan penguatan literasi, keamanan, dan juga perlindungan konsumen. 

Kita tahu kejahatan fraud dan serangan cyber merupakan ancaman yang nyata dan semakin berkembang. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved