Sosok

SOSOK Terdius Wisudawan Timor Leste Kuliah Hukum di UMPO Jatim, Ajarkan Persaudaraan Lintas Batas!

Pria asal Lospalos, Timor Leste ini, memberanikan diri berkuliah di Jawa Timur, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO). 

ISTIMEWA
Terdius Dejesus 

TRIBUN-BALI.COM - Impian menjadi seorang pengacara kondang, membuat Terdius Dejesus menempuh pendidikan sampai ke Indonesia. 

Pria asal Lospalos, Timor Leste ini, memberanikan diri berkuliah di Jawa Timur, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO). 

Tentu tak mudah, karena jauh dari keluarga dan berada di lingkungan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Namun siapa sangka ia bisa tamat tepat selama 4 tahun kuliah dengan IPK 3,43. 

Suasana haru pun menyelimuti saat Edi, sapaan akrabnya, memakai toga dan jubah wisuda, tanda ia sudah lulus pendidikan sarjana tingkat 1 (S1). 

Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda Ke-97 di Badung "Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu"

Baca juga: BADUNG Rancang Program Satu KK Miskin Satu Sarjana untuk 400 Mahasiswa, Launcing 2026 Mendatang!

Terdius Dejesus bersama mama dan bibinya saat wisuda.
Terdius Dejesus bersama mama dan bibinya saat wisuda. (ISTIMEWA)

Pria 7 bersaudara ini, sangat bangga sekaligus haru tatkala menjadi salah satu wisudawan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).

Edi menjadi salah satu wisudawan, dari Program Studi Ilmu Hukum asal Timor Leste, juga menyampaikan kesan mendalamnya selama menempuh pendidikan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Edi mengungkapkan bahwa ia sempat memiliki kekhawatiran karena perbedaan budaya, bahasa, dan agama saat pertama kali datang. Namun, semua keraguan itu sirna.

"Saya diterima dengan penuh kebahagiaan, kehangatan, diperlakukan dengan hormat dan dibimbing dengan penuh kesabaran," ujarnya.

Edi menegaskan, bahwa UMPO telah menjadi 'rumah kedua' yang mengajarkan bahwa persaudaraan sejati tidak dibatasi oleh perbedaan suku, agama, dan negara, melainkan dibangun atas dasar rasa saling menghargai dan nilai-nilai kemanusiaan universal.

"Dalam bahasa saya, Yang umur peneroboh, hausyenti hanese... Artinya, saya datang ke Indonesia sendirian, tetapi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, saya merasa seperti berada di rumah besar," jelasnya.

Selain ijazah, Edi membawa pulang banyak nilai kehidupan, termasuk disiplin, keikhlasan, toleransi, dan semangat berbagi.

Ia berjanji akan menggunakan ilmu hukum yang didapatnya untuk mengabdi kepada masyarakat dan membangun Timor Leste menjadi negara yang adil, bermartabat, dan berdaulat.

Di akhir sambutannya, ia menyampaikan terima kasih tulus kepada orang tua, seluruh dosen, staf akademik, rekan mahasiswa, dan masyarakat Ponorogo yang telah memberikan rasa nyaman, damai, dan persaudaraan sejati.

Edi pun berencana menjadi seorang pengacara, dan akan menempuh pendidikan S2 Hukum. Alasannya kuliah ke Indonesia juga ingin memahami dan mendapat perbandingan hukum Indonesia serta Timor Leste.

"Doakan saja semoga jalannya mulus," jelasnya. Ia berharap untuk kaula muda jangan takut bermimpi tinggi, dengan mimpi yang tinggi maka seseorang akan berusaha menjadi lebih baik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved