SOSOK Dheninda Chaerunnisa, Anggota DPRD Gorontalo Jadi Sorotan Pasca Gestur Bibirnya Viral

TRIBUN-BALI.COM - Sejak video pendek tentang gestur bibirnya viral di media sosial, hidup anggota DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa ini berubah drastis.

Tidak hanya dirinya yang menjadi bulan-bulanan warganet, keluarganya pun ikut terseret dalam badai hujatan.

“Bayangkan, satu Indonesia bully saya. Orang tua saya pun dihina,” ujarnya lirih seperti dikutip dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Gorontalo, Jumat (17/10/2025).

Baca juga: Sosok Amanda Manopo, Kian Santer Dikabarkan Akan Menikah dengan Kenny Austin

Video itu direkam saat aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Gorontalo Utara, Senin (13/10/2025).

Saat berdiri di balkon, Dheninda terekam memiringkan bibirnya. Gestur tersebut dianggap sebagai bentuk ejekan terhadap massa aksi dan menyulut kemarahan publik.

Padahal, menurut Dheninda, gerakan itu bukan bentuk sindiran. Ia hanya membalas isyarat dukungan dari sejumlah karyawan keluarganya yang berada di tengah kerumunan.

Baca juga: SOSOK Halim Kalla, Adik Jusuf Kalla yang Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PLTU Kalbar

“Saya tidak bermaksud mengejek. Tapi orang-orang sudah menyerang di luar konteks,” katanya.

Sejak video itu tersebar, serangan terhadapnya datang dari berbagai penjuru. Komentar kasar, hinaan, bahkan ancaman terhadap usaha keluarganya tak berhenti berdatangan.

“Ada yang bilang kata-kata kotor. Bahkan ada ancaman menjarah toko milik orang tua saya,” ujarnya pelan.

Sosok Dheninda Chaerunnisa

Dheninda lahir di Kwandang, Gorontalo Utara, pada 2 April 2002. Ia berasal dari keluarga Bugis yang merantau dan membangun usaha dari nol. Kini, bisnis keluarganya menampung 55 karyawan. 

Dheninda Chaerunnisa menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara periode 2024–2029.

Ia merupakan anggota termuda di lembaga legislatif tersebut, mulai menjabat sejak 26 Agustus 2024 di usia 21 tahun.

Berasal dari Fraksi Partai NasDem, Dheninda menunjukkan kiprah aktif dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, termasuk menolak praktik percaloan dalam rekrutmen PPPK paruh waktu.

Pendidikan dan Kehidupan Pribadi