Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 36 37 Kurikulum Merdeka, Lakukan Bersama: Perang Padri

Berikut ini kunci jawaban IPAS Kelas 6 halaman 36 37 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Lakukan Bersama: Perang Padri.

Istimewa
Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 36 37 Kurikulum Merdeka, Lakukan Bersama: Perang Padri 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mari kita belajar bersama! Berikut ini kunci jawaban IPAS Kelas 6 halaman 36 37 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Lakukan Bersama: Perang Padri.

Kali ini kita akan membahas soal pada Bab 2 yang berjudul Cerita tentang Indonesia Kita pada kegiatan siswa Lakukan Bersama tentang strategi Perang Padri.

Kunci jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan soal pada halaman 36 37 di buku siswa IPAS Kelas 6.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal IPAS Kelas 6 halaman 36 37 Kurikulum Merdeka sesuai dengan buku siswa IPA Kurikulum Merdeka edisi tahun 2022.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 35 Kurikulum Merdeka, Lakukan Bersama: Pangeran Diponegoro

(Update Kunci Jawaban)

Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka Halaman 36 37

Lakukan Bersama

Perang Padri: Perjuangan Tuanku Imam Bonjol

Perang Padri terjadi di tanah Minangkabau, Sumatera Barat.

Perang tersebut bermula dari pertentangan antara kaum adat dengan kaum agama (kaum Padri) terkait praktik keagamaan dan menimbulkan peperangan.

Oleh karena kaum adat mengalami kekalahan dalam perang dan terdesak, akhirnya kaum adat meminta bantuan tentara Belanda yang ada di wilayah itu.

Sebagai imbalannya, Belanda memanfaatkan kesempatan itu dengan menginginkan wilayah Minangkabau menjadi wilayah kekuasaan Belanda.

Pada peperangan ini, kaum Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau meninggal, digantikan oleh Tuanku Imam Bonjol.

Dalam melakukan perlawanan terhadap kaum adat yang dibantu tentara Belanda, Tuanku Imam Bonjol membuat strategi perang gerilya sehingga berhasil mengacaukan pasukan Belanda.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 24 Kurikulum Merdeka, Uji Pemahaman: Tubuh Manusia

Karena kewalahan, Belanda meminta untuk berunding dan melakukan gencatan senjata pada tahun 1825.

Pada saat terjadi gencatan senjata, pasukan Belanda dikirim ke Jawa untuk membantu menghadapi Perang Jawa atau Perang Diponegoro.

Setelah memenangkan Perang Jawa, pasukan Belanda ditarik ke Sumatera Barat untuk melawan kaum Padri dan menguasai wilayah Sumatera Barat.

Dengan jumlah pasukan Belanda yang meningkat pesat maka terjadi pertempuran hebat di daerah Agam pada tahun 1833.

Dalam pertempuran tersebut Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap Belanda pada tanggal 25 Oktober 1837.

Kemudian, Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur, dipindahkan ke Ambon, dan terakhir dipindahkan ke Manado. Beliau wafat pada tahun 1864 dan dimakamkan di Kampung Pineleng dekat Kota Manado.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 30 Kurikulum Merdeka, Mari Refleksikan: Bangsa-bangsa Asing

1. Apa yang memicu terjadinya Perang Padri?

Jawaban:

Perang Padri dipicu oleh pertentangan antara kaum adat dengan kaum agama (kaum Padri) terkait praktik keagamaan.

Kaum adat meminta bantuan tentara Belanda yang ada di wilayah itu.

Sebagai imbalannya, Belanda memanfaatkan kesempatan itu dengan menginginkan wilayah Minangkabau menjadi wilayah kekuasaan Belanda.

2. Apa yang menyebabkan pasukan Padri membuat Belanda kewalahan?

Jawaban:

Kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol membuat strategi perang gerilya sehingga berhasil mengacaukan pasukan Belanda.

Belanda yang kewalahan meminta untuk berunding dan melakukan gencatan senjata pada tahun 1825.

Selama gencatan senjata, Tuanku Imam Bonjol mencoba memulihkan kekuatan dan merangkul kembali Kaum Adat.

3. Mengapa setelah Perang Jawa, pasukan Tuanku Imam Bonjol mengalami kekalahan melawan tentara Belanda?

Jawaban:

Setelah memenangkan Perang Jawa, pasukan Belanda ditarik ke Sumatera Barat untuk melawan kaum Padri dan menguasai wilayah Sumatera Barat.

Dengan jumlah pasukan Belanda yang meningkat pesat maka terjadi pertempuran hebat di daerah Agam pada tahun 1833.

Kaum Padri dan Kaum Adat yang telah bersatu sama-sama melawan penjajah Belanda.

Pada tahun 25 Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol ditangkap Belanda. Ia diasingkan ke Cianjur, dipindahkan ke Ambon, dan

terakhir dipindahkan ke Manado dan meninggal dunia pada 1864.

Perang Padri sendiri berlanjut hingga benteng terakhir kaum Padri di Dalu-Dalu (Rokan Hulu) yang dipimpin oleh Tuanku Tambusai jatuh ke tangan Belanda pada 28 Desember 1838.

Perang Padri pun dianggap selesai dengan kemenangan jatuh ke pihak Belanda.

4. Apa manfaat yang bisa diambil dari kejadian di atas?

- Pentingnya musyawarah untuk menyelesaikan masalah.

- Persatuan dan semangat juang melawan penjajah.

Demikian kunci jawaban IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka halaman 36 37, kegiatan siswa Lakukan Bersama: Perang Padri sesuai dengan Kurikulum Merdeka edisi tahun 2022.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved