Satu Juta Lebih Lulusan Kampus Jadi Pengangguran, Ratusan Rektor Se-Indonesia Kumpul di Bali

Kekhawatiran tingginya angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi, yang mencapai 1,01 juta orang pada tahun 2025

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
REKTOR - Ratusan rektor hadir dalam Executive Forum SEVIMA di Prime Plaza Hotel Sanur Denpasar, Bali, pada Kamis 6 November 2025. 

Transformasi pola pikir dosen dari teaching-based berfokus pada ceramahbmenjadi student-centered learning berfokus pada praktik dan skill mahasiswa adalah hal krusial. 

Direktur Politeknik Negeri Ketapang periode 2018–2022 Endang Kusmana menyatakan bahwa mahasiswa harus menjadi lifelong learners yang siap menghadapi era AI, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan future skills yang terus berkembang.
 
Pemberian penghargaan recognition system bagi inovasi menjadi pendorong budaya mutu. 

“OBE mendukung transformasi institusi menjadi kampus yang responsif terhadap perubahan global dengan membangun budaya mutu berkelanjutan sebagai investasi masa depan kampus," tutur Endang. 

Lanjut Endang, digitalisasi memungkinkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas.

"Perguruan tinggi harus membuktikan kualitas lulusan secara sistematis dan terukur dengan transparansi capaian pembelajaran dan pertanggungjawaban kepada stakeholder," tutur dia.

“Kampus di daerah harus kreatif menggunakan teknologi terbuka. Digitalisasi bukan semata alat, tapi budaya baru dalam tata kelola akademik," sambungnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, M.Eng., menyoroti pentingnya sinergi antar civitas akademika. 

“OBE bukan hanya pekerjaan satu program studi. Ini proyek institusional yang memerlukan kolaborasi dosen, pimpinan, dan industri," bebernya. 

“Kita tidak lagi bicara berapa lama mahasiswa kuliah, tetapi apa yang benar-benar mereka kuasai setelah lulus, " jabarnya. 

Dari sisi teknologi, Chief Marketing Officer SEVIMA, Andry Huzain, menyatakan, sampai pada tahun 2025 ini, 1.200 kampus yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA terus mendorong dan mendigitalisasi pendidikan tinggi secara gotong royong.

"Tak hanya itu, SEVIMA juga memberikan pemerataan pendidikan untuk terciptanya digitalisasi perguruan tinggi, termasuk di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), " ujar Andry. 

Senada dengan Andry, Pakar Digitalisasi Perguruan Tinggi dari SEVIMA Aditya Rhesa Firmansah menyampaikan bahwa tugas SEVIMA adalah menyelesaikan masalah dari perguruan tinggi. 

"Hari ini adalah momen yang tepat, di mana visi SEVIMA terus berperan aktif merevolusi pendidikan tinggi di Indonesia, dan digitalisasi adalah solusi untuk menerapkan kurikulum yang bisa menjadi resep bangsa ini dalam mengentaskan pengangguran," pungkasnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved