Porprov Bali
4.670 Atlet Siap Bertarung di Porprov Bali XVI, KONI Tepis Atlet Bayaran: Tidak Ada!
Upacara pembukaan Porprov Bali diselenggarakan pada 9 September 2025, isu atlet bayaran itu hanyalah isapan jempol belaka.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali melakukan pengecekan akhir jelang upacara pengibaran Bendera Kontingen Pekan Olahraga Provinsi XVI dari sembilan kabupaten atau kota di area GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa 26 Agustus 2025.
Pengibaran bendera ini menjadi tanda genderang Porprov Bali XVI/2025 pesta olahraga dwi tahunan di Pulau Dewata ini telah mulai ditabuh.
“Pengibaran Bendera menyatakan kontingen siap,” ujar Sekum KONI Bali, I Nyoman Yamadhiputra.
Untuk memastikan pengibaran bendera tersebut berlangsung sukses, Ketua KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan tampak memantau langsung proses persiapan upacara.
Baca juga: Wasit Lisensi Internasional UWW Akan Kendalikan Pertandingan Gulat Di Porprov Bali 2025
Pengibaran bendera kontingen ini menjadi awal sebelum upacara pembukaan Porprov Bali yang diselenggarakan pada 9 September 2025, diikuti 48 cabor dan 56 disiplin sport.
Untuk rangkaian Porprov bakal dilakukan pengibaran bendera kontingen di GOR Ngurah Rai, Denpasar, pada Rabu 27 Agustus 2025.
Sementara untuk pengambilan api obor dilakukan pada 7 September 2025, kemudian keliling Bali dan sampai di KONI Bali pada 8 September 2025.
Kemudian upacara pembukaan Porprov Bali dihelat pada 9 September 2025 di Lapangan Ngurah Rai, Denpasar.
"Saya sudah meminta masing-masing kontingen menyiapkan 100 atlet untuk mengikuti upacara pembukaan Porprov Bali,” ujarnya.
Sementara itu, I Gusti Ngurah Oka Darmawan menampik isu adanya atlet bayaran yang direkrut dari luar daerah jelang bergulirnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI/2025.
Sebagaimana diketahui, atlet luar daerah yang dapat bermain di Porprov daerah lain haruslah memenuhi prosedur mutasi yang sah dan sesuai aturan induk olahraga masing-masing.
Bukan dengan ujuk-ujuk merekrut atlet luar daerah dan dibayar untuk memperkuat tim demi meraih juara semata.
Karena semangat Porprov sejatinya adalah pembinaan atlet daerah untuk kemudian membela provinsi di ajang yang lebih besar seperti PON, SEA Games bahkan Olimpiade.
Isu tersebut sempat mencuat di kalangan insan olahraga Provinsi Bali jelang Porprov, namun Oka Darmawan buru-buru membantah hal itu, ia menegaskan bahwa isu atlet tidak sah itu hanyalah isapan jempol belaka.
"Tidak ada itu (atlet bayaran luar daerah,-Red)," tegas Oka kepada Tribun Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.