Ditegur Buang Air Kecil di Sanggah, WNA Australia Aniaya Pemilik Restoran

"Satu memegang leher dan memberi dua pukulan di wajah saya. Sedangkan yang satu tiba-tiba memukul kepala saya dengan satu buah botol bir.

Penulis: Edi Suwiknyo | Editor: Iman Suryanto
Ditegur Buang Air Kecil di Sanggah, WNA Australia Aniaya Pemilik Restoran - bule_wna_australia_kencing_di_sanggah.jpg
Tribun Bali/ Edi Suwiknyo
Satu daru dua WNA Australia yang melakukan penganiayaan
Ditegur Buang Air Kecil di Sanggah, WNA Australia Aniaya Pemilik Restoran - wna_121.jpg
Tribun Bali/ Edi Suwiknyo
I Wayan Mudipa saat menceritakan penganiayaan yang dialaminya

TRIBUN-BALI.COM, KUTA - I Wayan Mudipa (35) tidak pernah menyangka jika tegurannya terhadap dua warga negara asing (WNA) asal Australia yang buang air kecil sembarangan di tempat usahanya berakibat fatal, dan menjadi korban penganiayaan.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, saat itu Ia sedang duduk di Restoran Apakabar, Banjar Canggu, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Jumat (20/12/2014) malam.

"Tiba-tiba dari arah pantai, dua WNA  berjalan memasuki bangunan di samping restoran. Mereka masuk. Saat saya lihat, seorang diantara buang air kecil di dalam ruangan. Sementara satunya lagi melakukan hal yang sama di sebelah sanggah (tempat sembahyangan di rumah) yang ada di sisi restoran ini," jelasnya saat ditemui Tribun Bali, Sabtu (20/12/2014).

Melihat hal itu, pria yang sekaligus pemilik bangunan langsung menghampiri dan menegur mereka. "Saya tegur mereka, apa yang kalian lakukan disini. Saya rasa ini tidak sopan, soalnya mereka sudah mengencingi tempat saya, yang lebih membuat saya marah ada yang kencing disamping sanggah," terangnya.

Namun ia tak mengira, tegurannya tersebut tidak digubris oleh kedua WNA Australia yang diketahui adik dan kakak asal Perth, Australia bernama Tymothy O Hehir dan Scott O Hehir.

Mereka, justu menyerangnya. "Satu memegang leher dan memberi dua pukulan di wajah saya. Sedangkan yang satu tiba-tiba memukul kepala saya dengan satu buah botol bir. Selain menyerang mereka juga mengancam akan membunuh saya," terangnya.

Saat diserang, Ia hanya berusaha melindungi kepalanya menggunakan tangan. Sampai sejumlah warga kemudian mengetahuinya dan mengejar bule tersebut.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved