Beh, Kawasan Wisata Eks Pelabuhan Buleleng Jadi Muara Sampah
Kemarin lebih parah lagi karena airnya sampai menggenang.
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Muara tukad atau sungai Buleleng, Bali yang berada di komplek Eks Pelabuhan Buleleng dipenuhi sampah kiriman, Rabu (21/01/2015). Sampah berupa ranting pepohonan sampai sampah plastik bekas makanan dan minuman menumpuk begitu saja di muara sungai. Sehingga menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat.
Seorang warga, Kadek Mertayasa mengatakan, sampah kiriman itu sudah menumpuk sejak dua hari lalu. Menurutnya, hujan itu menyebabkan air sungai meluap dan sampah yang dibuang warga ke sungai bermuara di situ. Ditambah lagi, muara sungai yang berbatasan langsung dengan pantai menyebabkan sampah sungai bercampur dengan sampah kiriman dari laut.
"Sudah sejak dua hari ini seperti ini. Kemarin lebih parah lagi karena airnya sampai menggenang. Sampahnya berasal dari sampah warga yang dibuang sungai terus bertemu dengan sampah kiriman dari laut. Menumpuklah di sini," ujar Mertayasa.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng, Nyoman Genep mengungkapkan, muara Tukad Buleleng menjadi muara penghasil sampah terbesar di Singaraja.
"Karena selain sampah yang dibuang warga ke sungai, sampah itu kiriman berasal dari luar daerah Buleleng karena terbawa gelombang besar dari laut dan bermuara di situ. Apalagi sekarang kan lagi musim gelombang besar," ujar Genep. Meski begitu, pihaknya telah menurunkan dua petugas secara rutin untuk membersihkannya. (*)