Dasar Candi Tua Ditemukan di Pura Gelang Agung

Sebuah dasar candi ditemukan di Pura Gelang Agung, Badung, Bali. Tahun ini akan dilakukan penggalian setelah penemuan pertama tahun 90-an lalu.

Penulis: I Made Argawa | Editor: mshudaini
zoom-inlihat foto Dasar Candi Tua Ditemukan di Pura Gelang Agung
TRIBUN BALI/ I MADE ARGAWA
ARCA TEMUAN- Beberapa arca yang terdapat di sebuah gedong di Pura Gelang Agung, Banjar Buangga, Desa Getasan, Petang. Pihak banjar sedang mengupayakan agar pura tersebut menjadi cagar budaya.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga Banjar Buangga melakukan perbaikan tembok penyengker Pura Gelang Agung di awal tahun 90-an. Saat itu ditemukan potongan batu padas yang ternyata merupakan potongan dasar sebuah candi. Tahun 2015 ini akan dimulai penggalian.

“Saya diberitahu bahwa batu padas tersebut adalah bagian dari sebuah dasar candi yang ada di bawah pura Gelang Agung,” kata Kelian Adat Banjar Buangga, I Made Cawi kepada Tribun Bali.

Balai Arkeologi Denpasar telah tiga kali melakukan penggalian di Pura Gelang Agung sekitar tahun 1995, tahun 2013 dan tahun 2014. Dalam penggalian tahun 2013, tim arkeologi menemukan beberapa potongan gerabah serta ratusan uang kepeng.

“Rencananya tahun 2015 akan dilakukan penggalian lagi, tapi waktunya saya belum tahu,” kata Cawi.

Selain melakukan penggalian, Made Cawi bersama dengan beberapa warga lainnya saat pertama melakukan penggalian untuk membangun tembok penyengker juga menemukan beberapa buah arca yang berada di semak-semak seperti, arca Wisnu, arca Ganesha dan lingga.

“Arca itu kami temukan begitu saja di dalam semak, lanjutan penemuan batu padas saat menggali tanah. Saya laporkan ke Kecamatan dan sempat ditegur karena puluhan potongan batu padas yang ditemukan kami pergunakan untuk dasar tembok.” Jelasnya.

Kelian Dinas Banjar Buangga, I Wayan Sunarta mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan mengajukan Pura Gelang Agung sebagai cagar budaya. “Kami sedang upayakan untuk masuk sebagai cagar budaya dan sedang diurus di Dinas Kebudayaan Pemkab Badung,” terangnya.

Saat ditanya kapan pura tersebut berdiri, pria 39 tahun itu tidak dapat menyebutkannya. Sepengetahuan Sunarta, sejak kecil pura yang berada di tengah sawah tersebut telah ada dan hanya mengalami sedikit renovasi.

“Sejarahnya saya kurang tahu karena pura tersebut sudah sangat lama,” ujarnya.

Dari pendataan yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Denpasar pada tahun 2013 ditemukan sepuluh arca. Antara lain arca Wisnu mengendarai garuda, arca nandi, arca Ganesa, dua lingga, saluran air dipahat dari batu, ambang pimtu, komponen bangunan dan komponen kemuncak bangunan serta kepingan gerabah termasuk ratusan uang kepeng.

“Semua arca ditempatkan di sebuah gedong bertempat di sebelah utara. Tempat ini dibuat oleh Balai Arkeologi Denpasar pada awal penggalian,” terangnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved