Juara Teruna Teruni Bali 2014 Bunuh Diri Pakai Kasa
Kini jenazah Nusadi sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Sidembunut, Bangli, menggunakan ambulance RSUP Sanglah.
Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Warga Kuta Selatan gempar.
Pelajar SMAN 1 Kuta Selatan, Dewa Gede Nusadi Mesiana (17).
(Pelajar Cerdas Tewas Gantung Diri: Ibuku Tersayang, Aku Minta Maaf)
ditemukan tewas gantung diri di tiang beton teras depan rumah mereka di Blok S No. 12 Perum Raya Kampial, Kuta Selatan, Kuta, Badung, Bali, Kamis (11/2/2016), pada pukul 10.30 Wita.
Korban, juara Teruna Teruni Bali 2014, meregang nyawa saat kedua orangtuanya berlibur merayakan Galungan di kampung.
"Korban tergantung di tiang beton dengan kain kasa warna putih terikat di lehernya,” kata I Gede Juniarta, seorang saksi, kepada Tribun Bali, kemarin.
Menurut Juniarta, saat kejadian korban tinggal sendiri di rumahnya. Kedua orangtuanya pulang kampung sejak dua hari yang lalu.
Menurutnya, di TKP tidak ditemukan benda-benda atau bahan lain yang ada kaitannya dengan kematian korban.
Selain itu, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau bekas luka terbuka.
Pada saat diketemukan, katanya, mata korban sedikit terbuka dengan lidah agak menjulur.
Salah satu anggota kepolisian Polresta Denpasar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, korban ditemukan di teras depan kamar, korban tergantung pada di beton dengan kain kasa warna putih terikat di leher.
“Menurut saksi bahwa saat kejadian korban hanya tinggal sendiri di rumah kontrakan (tempat kejadian perkara). Sedangkan kedua orangtuanya pulang kampung sejak sehari sebelum Hari Raya Galungan,” ujarnya.
Kini jenazah Nusadi sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Sidembunut, Bangli, menggunakan ambulance RSUP Sanglah.
Menurut hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, pada jenazah ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher dengan arah miring dari depan bawah ke belakang atas.
“Selain itu ada tanda-tanda mati lemas. Luka-luka lain tidak ditemukan,” ujar Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi. (*)