Bentuk Tol Denpasar-Buleleng Seperti Huruf Y
Pengembangan tol itu diharapkan memberikan dampak yang tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di Pulau Dewata.
Laporan Wartawan Tribun Bali, AA Gde Putu Wahyura
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, sebelumnya mengatakan bahwa pembangunan jalan tol yang menghubungkan Denpasar dan Buleleng ini bertujuan untuk menyeimbangkan pembangunan antara Bali Selatan dan Utara.
Pengembangan tol itu diharapkan memberikan dampak yang tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di Pulau Dewata.
(Tol Denpasar-Buleleng Belah Bukit Bedugul, Kuta-Tanah Lot Hanya 20 Menit)
"Kami berharap ini menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ucap mantan Wakil Bupati Badung itu.
Sudikerta menuturkan, pembangunan jalan tol ini awalnya direncanakan melintas di tengah laut atau di pinggir laut.
Akhirnya sekarang diputuskan melewati Bedugul dengan memotong Bukit Bedugul.
Bentuk tol nantinya seperti huruf Y.
(Bukit Bedugul Mau Dibelah? Pikirkan Ini Dulu Sebelum Membangun Jalan Tol)
Menurut Sudikerta, untuk pembangunan tol tersebut memang lebih rasional ketimbang dibangun di atas atau di pinggir laut.
Selain itu, di perbukitan tersebut harga tanah lebih murah.
"Pembebasan tanah lebih mudah dilakukan," katanya.
Pemprov Bali tahun ini akan membangun jalan pintas untuk mempercepat pembangunan tol Denpasar-Buleleng tersebut.
"Setelah dibangun shortcut mudah-mudahan dalam waktu dekat DED (Detail Engineering Design) tol selesai. Itu akan memudahkan perjalanan dari Denpasar menuju Buleleng hitungan menit," kata Sudikerta. (*)