Gempa Klungkung Terasa Sampai ke Lombok

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. Gempa tidak dapat diprediksi secara pasti.

Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya menjelaskan, gempa bumi berkuatan 5,2 SR yang terasa mengguncang Bali berpusat di Klungkung tidak berpoteni Tsunami.

Ia menjelaskan, sumber gempa berasal dari zona subduksi Lempeng Hindia Australia dan Lempeng Eurasia.

Baca: BREAKING NEWS: Gempa Guncang Klungkung Bali, Jendela Perkantoran di Gianyar Ikut Bergetar

Baca: Begini Kondisi Pelabuhan Pasca Gempa di Klungkung

Pertemuan lempeng tersebut memang aktif bergerak rata-rata 7 centimeter per tahun.

Selain dirasakan di beberapa wilayah di Bali seperti Kota Denpasar, Klungkung, Bangli, Gianyar, Tabanan, Kuta dan Nusa Penida, gempa tersebut juga dirasakan di Senggigi dan Kota Mataram.

"Masyarakat dan wisatawan segera keluar rumah dan bangunan. Namun, hingga saat ini kondisi normal dan belum ada laporan kerusakan," jelasnya.

BMKG juga telah melaporkan ke Posko BNPB bahwa berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berupa guncangan kuat dirasakan hampir di seluruh wilayah Pulau Bali bagian selatan dan Pulau Lombok bagian selatan dengan kekuatan antara III-IV MMI.

Hal ini dikonfirmasi dengan laporan dari masyarakat bahwa gempabumi tersebut dirasakan di Kuta, Nusa Dua, Tabanan, Denpasar II SIG-BMKG (III-IV MMI).

Di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan kuat oleh banyak orang.

Dengan kondisi tersebut diperkirakan gempa tidak akan meninbulkan korban kerusakan yang masif.

Umumnya gempa yang merusak dan menimbulkan korban jiwa jika intensitas gempa dirasakan lebih dari VI MMI.

Saat ini BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan.

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang.

Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. Gempa tidak dapat diprediksi secara pasti.

Yang penting adalah selalu waspada, paham apa yang harus dilakukan saat gempa.

Bangunlah rumah tahan gempa sesuai dengan ketentuan yang ada.

Korban jiwa bukan dari gempanya tapi dari bangunannya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved