MIRIS, Mobil Damkar Tabanan Mogok Saat Hendak Menuju TKP Kebakaran
Dengan adanya kendala kendaraan, pihaknya dalam menerima panggilan keadaan darurat terkadang was-was.
Penulis: I Made Argawa | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Perlengkapan yang dimiliki oleh Pemadam Kebakaran (Damkar) Tabanan cukup memprihatinkan.
Karena sebuah mobil pemadam yang hendak memadamkan api di Banjar Mengening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri pada Rabu (28/6/2017) sekitar pukul 22.00 wita mogok di depan toko Nyoman, Kediri, Tabanan, Bali.
Kebakaran terjadi pada sebuah tempat pembakaran genteng atau gerombong milik Dewa Made Rai (70) yang beralamat di Banjar/Desa Pejaten, Kecamatan Kediri yang mengalami kerugian Rp 3 juta.
“Mobil mogok karena ada masalah pada mesin. Belum sampai di tempat kejadian. Tadi malam sekitar pukul 01.00 wita saya dan anggota tarik bawa ke bengkel,” ujarnya, (29/6/2017).
Suardi menyebutkan, saat ini Pemadam Kebakaran Tabanan memiliki lima mobil pemadam api.
Satu mobil bahkan buatan tahun 1985 yang merupakan sumbangan dari pemerintah Jepang jenis Isuzu berkapasitas 5000 liter.
Empat kendaraan lain, yakni dua kendaraan jenis Mercedes Benz tahun 1997, tidak power strering kapasitas 3500 liter.
Suardi menyebutkan, dua kendaraan ini juga sedang bermasalah.
Satu tangki penyimpanan air bocor dan satunya bermasalah pada mesin pompa.
Satu kendaraan Isuzu jenis Borneo tahun 2004 berkapasitas 5000 liter.
Satu kendaraan jenis Mitsubhisi tahun 2005 dan saat ini masih dii bengkel karena ganggun mesin.
“Kendaraan kami di Tabanan sudah tergolong tua. Tapi itu yang ada dan bisa kami gunakan,” jelasnya.
Meskipun mendapatkan dana perawatan senilai Rp 150 juta selama setahun, biaya itu sudah termasuk pengadaan BBM, perawatan dan perbaikan.
Ia menyebutkan kendala yang dihadapi adalah pengadaan onderdil kendaraan yang sulit.
“Biasanya bengkel melakukan modifikasi, alatnya susah. Karena seperti itu makanya cepat rusak,” terangnya.