Gunung Agung Terkini
Magma Gunung Agung Terus Bergeser, Terjadi Reruntuhan Batu Jarak 5 Km di Bawah Permukaan Bumi
Indikasi pergerakan magma ke permukaan terus berlangsung sehingga menyebabkan gempa vulkanik sering terjadi
Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali masih terus meninggi.
Indikasi pergerakan magma ke permukaan terus berlangsung sehingga menyebabkan gempa vulkanik sering terjadi.
Baca: Magma Sudah Naik ke Permukaan, Kepala PVMBG Sebut Sangat Berpotensi ke Arah Letusan
Pos Pengamatan Gunungapi Agung pada Rabu (20/9/2017) merekam 563 kali gempa vulkanik dalam, dan 8 kali gempa vulkanik dangkal.
Baca: Pilu, Hidup Kadek Ngentis Pasca Ditinggal Suami, Almarhum: Kamu Disini saja, Jangan Kemana-mana’
Pada Kamis (21/9/2017) antara pukul 06.00 – 12.00 Wib merekam 144 kali gempa vulkanik dalam dan 10 kali gempa vulkanik dangkal.
“Ada proses pergerakan magma yang mendorong permukaan dan meruntuhkan batuan yang menyumbatnya di pada jarak 5 kilometer di bawah permukaan bumi. Namun status Gunung Agung masih Siaga (Level III),” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan whatsapp, Denpasar, Kamis (21/9/2017).
Baca: Status Janda Bupati Eka Dibatalkan, Begini Alasan Made Dwi Saputra
Dijelaskan oleh Sutopo, jumlah penduduk di Kawasan Rawan Bencana 3 (KRB 3) sesuai radius yang ditetapkan terdapat 49.485 jiwa yang berasal dari 6 desa di Kabupaten Karangasem yaitu, Desa Jungutan Kecamatan Bebandem, Desa Buana Giri Kecamatan Bebandem, Desa Sebudi Kecamatan Selat, Desa Besakih Kecamatan Rendang, Desa Dukuh Kecamatan Kubu, dan Desa Ban Kecamatan Kubu.
Pendataan pengungsi terus dilakukan dan sampai saat ini jumlah pengungsi terus bergerak naik.
Untuk itu, pemerintah daerah Kabupaten Karangasem dan Pemda Provinsi Bali masih menyiapkan sarana dan prasarana pengungsian.
Baca: Ritual Pernikahan Hindu di Pasraman Gianyar Ini Hanya Rp 15 Juta
Untuk titik pengungsian sudah ditetapkan dan penunjang juga susah disiapkan mulai dari tenda, MCK, dapur umum, logistik, dan kendaraan evakuasi.
“Meskipun kepala daerah Karangasem belum memerintahkan secara resmi mengungsi, namun pengungsi banyak dilakukan warga. Data sementara dari Pusdalops BPBD Provinsi Bali, saat ini terdapat 1.259 jiwa pengungsi,” ujar Sutopo.
Dikatakan oleh Sutopo bahwa sebagian besar masyarakat mengungsi karena pengalaman masa lalu saat Gunung Agung meletus besar tahun 1963.
Tanda-tanda yang mereka rasakan saat ini, yaitu gempa vulkanik yang sering terjadi saat ini mirip dengan kejadian sebelum Gunung Agung meletus tahun 1963.