Gunung Agung Terkini
Pesawat Dilarang Melintas di Area Gunung Agung Jika Ketinggian Abu di Atas 1.000 Meter
Jika VONA naik menjadi level merah, dipastikan pesawat yang mengudara dilarang melintas di area Gunung Agung.
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUNBALI.COM, AMLAPURA - Pusat Vulcanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM telah mengeluarkan rekomendasi Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) untuk penerbangan dari level kuning ke oranye per 26 September 2017 kemarin.
Jika VONA naik menjadi level merah, dipastikan pesawat yang mengudara dilarang melintas di area Gunung Agung.
Kabid Mitigasi Gunungapi Kementrian ESDM, I Gede Suantika menjelaskan, VONA merupakan alat level penerbangan yang berkaitan dengan sebaran abu vulkanik di udara.
Dimana lalu lintas udara sangat memerlukan informasi sebaran abu dari gunungapi.
"Kenapa abu gunung api penting untuk penerbangan, karena letusan mengeluarkan abushalus. Jaman dulu, pesawat kan tidak dilengkapi dengan radar. Jadi tidak bisa menditeksi sebaran abu gunung api,"
"Saat pesawat masuk wilayah gunung api yang mengeluarkan abu halus itu, dan pesawat menyedot udara yang terpapar abu halus, akan terjadi pengumpulan abu di dalam mesin. Karena panasnya 1500 derajat Celsius, kemudian abu meleleh menjadi satu dan menjadi gelas. Akhirnya melapisi turbin, lama-lama jika sudah tebal, turbin mati tidak bisa berputar, dan bisa menyebabkan kecelakaan," imbuhnya.
Untuk VONA sendiri dikatakan Suantika, ada empat level, yaitu level hijau, kuning, oranye dan merah.
VONA level Hijau, kondisi masih normal, level kuning diartikan mulai ada aktivitas gunung.
Sedangkan level oranye, berpotensi terjadi erupsi, dan level merah telah terjadi kepulan abu di udara akibat erupsi.
"Level Ini berkaitan dengan tingginya letusan abu. Kalau ketinggian abu di atas 1.000 meter itu sudah level merah. Di bawah 1000 dan 500 meter, itu bisa level kuning atau orange," jelas Suantika.
Terkait seberapa dekat dan jauh radius paparan abu vulkanik di udara sesuai dengan level VONA yang dikeluarkan pihaknya belum bisa memastikan.
"Itu tergantung arah dan kekuatan angin," ujar Suantika. (*)