Gunung Agung Terkini
‘Akhirnya Doa Kami Terkabul, Status Gunung Agung Turun’, Radius Bahaya Kini 6 Km dari Kawah Puncak
Kendati status aktivitas Gunung Agung diturunkan jadi Siaga, Kasbani menambahkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung belum mereda sepenuhnya.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Boleh Pulang
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, masyarakat yang berasal dari 6 desa yang masuk dalam KRB yang baru masih harus berada di pengungsian.
Sedangkan warga dari 22 desa lainnya masih dievaluasi oleh BPBD Bali tentang kemungkinan pemulangannya dari lokasi pengungsian.
Keenam desa tersebut dihuni sekitar 47.700 jiwa.
Namun menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra, para pengungsi yang berasal dari desa/dusun di luar radius 6 hingga 7,5 km bisa kembali pulang ke rumahnya masing-masing.
Untuk diketahui, hingga Sabtu (28/10/2017) saat aktivitas Gunung Agung masih belum berubah (masih status Awas), jumlah pengungsi adalah sebanyak 133.457 jiwa, yang berasal dari 28 desa.
Mereka berada di pengungsian yang tersebar di 385 titik.
Dengan penurunan status jadi Siaga kemarin dan tinggal 6 desa masuk KRB dengan jumlah penduduknya sekitar 47.700 jiwa, maka jumlah pengungsi bakal berkurang drastis.
Sebab, sebagian besar pengungsi sudah boleh pulang.
Jika merujuk pada 6 desa saja yang warganya (sekitar 47.700 jiwa) harus tetap mengungsi, maka jumlah pengungsi bisa berkurang hingga 85.757 jiwa.
Meskipun status Gunung Agung diturunkan jadi Siaga, namun keadaan darurat penanganan pengungsi Gunung Agung yang ditetapkan Gubernur Bali tetap diperpanjang, yaitu dari 27 Oktober 2017 hingga 9 November 2017.
Perpanjangan masa keadaan darurat ini diperlukan sebagai dasar untuk kemudahan akses penanganan pengungsi.
“Masyarakat di sekitar Gunung Agung diimbau tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya. Jangan terpancing pada berita-berita yang menyesatkan,” kata
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) kemarin.
BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan masyarakat telah menyediakan kendaraan yang ditempatkan di pos pengungsian untuk mengangkut pengungsi pulang. Sebagian pengungsi pulang menggunakan kendaraan sendiri atau dibantu pihak lain.