Imam Masjid As Syuhada Bali Tak Sengaja Lakukan Live Facebook Saat Gempa 7,0 SR, Ini Penuturan Saksi
Gempa dengan kekuatan besar ini, juga di rasakan masyarakat hingga ke pulau Bali dan pulau Jawa bagian timur
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok Utara, NTB yang terjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 19.46 Wita.
Gempa itu membuat masyarakat panik serta berhamburan ke jalan.
Gempa dengan kekuatan besar ini, juga di rasakan masyarakat hingga ke pulau Bali dan pulau Jawa bagian timur.
Masyarakat merasa takut jika sewaktu-waktu atap bangunan jatuh menimpa mereka.
Namun berbeda dengan imam dan jamaah yang berada di Musholla As-Syuhada, BLK, Denpasar, Bali.
Saat gempa terjadi, imam dan jamaahnya sedang khitmat melaksanakan Sholat Isya berjamaah.
Beberapa jamaah yang merasakan ada goncangan berlarian keluar mushola.
Namun, Imam yang berasal dari Yaman dan beberapa jamaah lainnya tetap tenang dan melanjutkan sholat.
"Kami lagi sholat Isya di rokaat pertama pas surat Al-Fatihah, terus ya gempa. Sebagian melarikan diri, sebagian Alhamdulillah tetap bertahan," ujar Syafi'i, jamaah Musholla As-Syuhada kepada Tribun Bali.
Syafi'i juga menjelaskan, imam tetap terus melanjutkan sholat ditengah goncangan itu.
"Sebagian jamaah sempat panik, kabur. Tapi setelah gempa selesai, yang lari menyusul karena melihat dan mendengar ke khusukan imamnya," tambahnya.
Sebelumnya, imam yang belum di ketahui namanya ini bersama jamaah Musholla As-Syuhada ini melaksanakan kajian rutin dengan menampilkan live Facebook setelah sholat Maghrib bersama.
Setelah memasuki waktu Isya, live Facebook yang tetap "on" saat kajian tanpa sengaja ini menampilkan imam yang tetap khusuk melaksanakan sholat isya dalam situasi gempa.
Selain itu CCTV yang merekam para jamaah saat sholat Isya memperlihatkan, jamaah lari berhamburan saat gempa berkekuatan 7 SR terjadi.
Namun imam dan sebagian jamaah tetap khusuk sholat berjamaah hingga selesai.