Gempa Bumi Lombok
Kesaksian Gede Angga, Detik-detik Dirinya Mencoba Selamatkan Nyawa Sang Adik dari Runtuhan Tembok
Menurut keterangan kakaknya, Gede Angga, saat itu dirinya sedang bersama korban di dalam kamar kosannya.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nasib malang menimpa seorang wanita asal Karangasem, Ni Kadek Yuliani.
Ni Kadek Yuliani meninggal lantaran tertimpa tembok kamar kosannya di Jalan Juwet Sari No 25 Banjar Kajeng, Pemogan.
Menurut keterangan kakaknya, Gede Angga, saat itu dirinya sedang bersama korban di dalam kamar kosan.
Pada saat gempa terjadi, dirinya dan koban panik. Saat terjadi kepanikan, Gede Angga melarang adiknya ke luar kamar.
Baca: BREAKING NEWS: Akibat Gempa, Dua Meninggal di Bali Satu di Antaranya Wisatawan dari Jakarta
Namun, korban saat itu bersikeras keluar untuk menyelamatkan diri.
Gede Angga bahkan sempat menarik baju korban agar tidak keluar kamar.
Namun, saking paniknya, korban berhasil melepaskan diri dari tarikan kakaknya itu.
Saat di depan pintu, tembok kamar kosan roboh, dan menimpa adiknya.
Sempat berusaha untuk dilarikan ke rumah sakit, namun sayang korban tak tertolong.
Sementara korban kedua adalah pengunjung Resto Golden Palace Kuta di Jalan Raya Kuta, bermana Drs Witjaksono yang tercatat sebagai warga Jakarta kelahiran 1954.
Korban Witjaksono yang merupakawan wistawan lokal meninggal diduga akibat serangan jantung akibat kepanikan yang terjadi saat gempa mengguncang.
Kepala rombongan atau rekan korban, Dr Bambang, menjelaskan saat kejadian gempa sedang makan.
Saat itu, korban dan tamu lainnya berhamburan keluar. Korban Witjaksono terjatuh dan langsung meninggal di tempat. (*)
Baca: Saat Diguncang Gempa, Pemain Gamelan Ni Luh Sukendriasih Patah Tulang Usai Loncat dari Panggung
Baca: Demi Selamatkan Istri dan Anak Saat Gempa, Warga Klungkung Tertimpa Runtuhan Tembok
Baca: Beredar Pesan Berantai Terjadi Gempa Susulan Pukul 00:30 Wita, BMKG: Hoax!
Baca: Guncangan Gempa Lombok, Begini Dampak yang Terjadi di Matahari Duta Plaza Denpasar