KONI Bali Targetkan Angka Hoki untuk Medali Emas Pada PON 2020 di Papua
Antara usaha dan hoki kan merupakan suatu kesatuan, tidak terpisahkan, kita bekerja keras kalau tidak ada hoki tidak ada hasil yang maksimal
Penulis: Putu Dewi Adi Damayanthi | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- KONI Bali mengadakan acara evaluasi pelaksanaan kegiatan KONI Bali Tahun 2018 serta silahturahmi dengan wartawan olahraga di daerah Bali, di ruang rapat KONI Bali, Denpasar, Bali, Senin (7/1/2019).
Dalam acara tersebut pun dibahas tentang target yang ingin dicapai pada PON 2020 di Papua nanti.
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi mengungkapkan bahwa target yang ingin dicapai pada PON 2020 ialah 31 medali emas.
“31 (medali emas) itu memang hitung-hitungan kitalah, itu dari seluruh cabor yang kita coba evaluasi saat ini dan prospek ke depan bagi kita me-maintain prestasi yang ada sekarang di masing-masing cabor itu, target kita adalah seperti itu. Kita sekarang mempunyai pemikiran dan pemahaman bahwa yang kita lakukan sekarang adalah bukan rangking lagi tetapi adalah target jumlah medali,” ucapnya
Ia berkata sekitar 20 cabang olahraga memiliki potensi untuk menyumbangkan medali di PON 2020, seperti cabang olahraga yang pernah meraih medali emas di PON 2016 kemarin serta cabor petanque, woodball, panahan dan lainnya.
Baca: Pangdam IX/Udayana Berharap Bela Diri Yongmoodo Masuk Materi Lomba PON Papua
Baca: KONI Bali Tegaskan, Atlet Berkualitas Jelang PON 2020 akan Ditelurkan dari Porprov
Baca: Bali Bersaing dengan Aceh dan Papua Berebut Tuan Rumah PON 2020
“Mungkin ada 20 cabang olahraga yang berpotensi memberikan suatu medali, seperti cabor yang di (PON) Jawa Barat ditambah ada cabang olahraga permainan seperti petanque, dansa , woodball dan mungkin juga panahan. Kita kan berbicara berdasarkan angka dan data , kalau data sekarang sudah ini kita tinggal memelihara , memperbaiki, dan akhirnya pada 2020 itu bisa menjadi suatu kenyataan, itu yang kita harapkan,“ katanya
Saat ditanya apakah angka 31 tersebut merupakan angka cantik atau angka hoki, ia berujar bahwa usaha dan hoki merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan.
“Antara usaha dan hoki kan merupakan suatu kesatuan, tidak terpisahkan, kita bekerja keras kalau tidak ada hoki tidak ada hasil yang maksimal. Memang angkanya seperti itu, jumlahnya seperti itu, masa kita mempunyai kemampuan 31 kita ngomongnya 33 kan gak mungkin, 31 ya 31 , tetapi kalau itu dianggap angka cantik dan membawa kemujuran ya kita astungkara saja, gitu loh,” ujarnya. (*)
