Legenda Gunung Agung: Potongan Mahameru Yang Diangkat Oleh Para Dewa Dan Jatuh di Bali

Pengetahuan dan mitos mengenai gundukan tanah setinggi 3.031 m ini hanya mereka dapatkan dari tradisi lisan generasi ke generasi.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Rizal Fanany
Gunung Agung dari Desa Kubu, Karangasem, Bali, Jumat (29/6/2018) 

TRIBUN-BALI.COM - Gunung Agung yang berada di wilayah Karangasem, Bali, kembali erupsi, Kamis (10/1/2019) pukul 19:55 WITA.

Seismograf yang berada di Pos Pemantauan gunung api Agung di Desa Rendang mencatat durasi erupsi sekitar 4 menit dengan amplitudo maksimum 22 mm.

Sementara itu, status gunung kini berada pada Level III atau Siaga dengan zona bahaya berada pada radius 4 km dari puncak kawah.

Status tersebut tentu saja membuat warga Bali, khususnya yang berada di sekitar Gunung Agung harus bersikap waspada.

Meski, pada dasarnya mereka sudah sangat 'akrab' dengan gunung yang pernah alami letusan besar pada Maret 1963 tersebut.

Warga Bali memiliki sederet cerita dan mitos seputar gunung suci yang sempat dianggap sudah 'mati' tersebut.

Kisah mengenai cerita, mitos, dan legenda Gunung Agung sendiri terekam dalam artikel “Purnama: Bencana, Mistik, dan Kecurangan” yang terbit di Majalah Intisari edisi Maret 1993 di bawah ini. 

Tak seorang pun mengharapkan datangnya bencana, apa pun bentuknya.

Entah itu gempa bumi, banjir, tanah longsor atau meletusnya sebuah gunung.

Hiruk pikuk dan ratap tangis, itulah yang dihadapi warga Kabupaten Karangasem, dan masyarakat Bali umumnya, ketika Gunung Agung meletus, Maret 1963.

Setelah bencana lewat, yang tersisa hanya reruntuhan bumi, pasir dan batu serta sederet cerita yang masih bisa dikenang terus.

Tentang gunung suci semula gunung tersebut dianggap sudah “mati”.

Beberapa sumber memang menegaskan hal itu.

Misalnya atlas tentang Bali terbitan Belanda 1950 hanya menyebutkan Batur sebagai gunung yang masih aktif.

Sementara laporan dari atase pers Kedubes AS di Jakarta dan Radio Suara Amerika saat kejadian tahun 1963, menyebutkan bahwa Gunung Agung meletus terakhir kalinya 120 tahun lalu dan sejak itu tak ada lagi tanda-tanda kehidupannya.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved