Ini Yang Akan Terjadi Pada Pesawat Bila Melintasi Awan Lenticular di Sekitar Gunung Agung
Awan lenticular tersebut sebisa mungkin dihindari oleh para pilot agar tidak dilalui pesawat.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Fenomena awan berbentuk seperti piring raksasa kemarin terlihat tepat di puncak Gunungapi Agung, Rabu (23/1/2019)
Sedangkan pagi tadi, Kamis (24/1/2019) pemandangan tersebut terlihat sangat jelas oleh mata telanjang.
Dari keterangan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Mohamad Taufik Gunawan fenomena tersebut diketahui adalah awan Altocumulus Lenticularis.
Baca: Viral, Awan Lenticularis Terlihat di Atas Gunung Agung, Ini Bahayanya
Fenomena awan seperti ini biasa terjadi di daerah pegunungan.
Hal ini terbentuk karena arus udara lembap di kawasan gunung naik ke atas.
Arus udara ini lalu menyebabkan pengembunan dan membentuk awan.
Awan lenticular tersebut sebisa mungkin dihindari oleh para pilot agar tidak dilalui pesawat.
“Pesawat kalau masuk awan pasti menimbulkan turbulensi. Tapi tidak membahayakan. Dari BMKG menyampaikan bahwa awan lenticular sama dengan awan biasa yang lain, jadi kalau pesawat masuk awan tersebut akan mengalami guncangan atau turbulensi tapi tidak terlalu signifikan,” ungkap General Manager AirNav Indonesia Cabang Denpasar Rosedi, Kamis (24/1/2019).
Rosedi menambahkan turbulensi adalah sebuah gerakan udara yang tidak beraturan yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara atau suhu.
Fenomena semacam itu jelas sangat berbahaya bagi penerbangan.
Dan wilayah udara di sekitar Gunungapi Agung tidak menjadi jalur utama lalu lintas pesawat hanya penerbangan dari Lombok dan Barat menuju ke Bali yang melintasi dekat Gunungapi Agung.
Oleh karena itu, Airnav tidak mengeluarkan Notice To Airman atau NOTAM mengenai adanya fenomena tersebut untuk dihindari pilot.(*)