Manuver Menegangkan Pesawat Hindari Tabrakan di Ketinggian 11.200 Meter, Ini Pengakuan Kru Kabin
Tabrakan pesawat di udara nyaris terjadi andai saja pilot sebuah maskapai penerbangan, tak melakukan manuver.
Manuver Menegangkan Pesawat Hindari Tabrakan di Ketinggian 11.200 Meter, Ini Pengakuan Kru Pesawat.Tabrakan pesawat di udara nyaris terjadi andai saja pilot sebuah maskapai penerbangan, tak melakukan manuver.
TRIBUN-BALI.COM - Tabrakan pesawat di udara nyaris terjadi andai saja pilot sebuah maskapai penerbangan, tak melakukan manuver.
Dari aksi menegangkan itu, seorang penumpang maskapai penerbangan Ryanair mengalami patah pergelangan kaki.
Dia mengalami cedera saat melindungi anaknya ketika pesawat yang ditumpanginya mendadak berubah arah.
Dikutip dari Kompas.com, pilot pesawat Ryanair dengan nomor penerbangan 737 itu terpaksa melakukan manuver drastis untuk mencegah pesawat tabrakan dengan pesawat lain yang terlihat di jalurnya.
Baca: Kronologi Tuduhan Pelecehan Marco Simic di Pesawat, Pernyataan Resmi Persija dan Nasib Sang Striker
Baca: Buah Kesabaran Guru Honorer Bergaji Rp 450 Ribu, Akan Dapat Kejutan dari Hotman Paris
Baca: Dokter Ungkap Penyebab Anak Ini Alami Pertumbuhan Langka, Ini Alasan Masih Bisa Bertahan
Baca: Kisah Guru Honorer Nur Khalim Bergaji Rp 450 Ribu, Seisi Kelas Tak Ada yang Membela Saat Dilecehkan
Baca: Pria Ini Buron Lantaran Lakukan Hal Ini Pada Seekor Tikus, Sampai Kencing dan Tuntut Ganti Rugi
Insiden ini terjadi pada Minggu (10/2/2019) saat pesawat itu sedang terbang dalam mode "autopilot" di ketinggian sekitar 11.200 meter di atas Kepulauan Canary, Spanyol, pada pukul 16.38 waktu setempat.
Awalnya, pilot pesawat itu meminta izin menara pengawas untuk turun hingga ke posisi 3.900 meter.
Saat itu menara pengawas tidak keberatan dengan permintaan pilot.
Namun, saat baru turun sekitar 300 meter, menara pengawas meminta pesawat itu untuk menghentikan proses itu.
Alasan perubahan mendadak itu karena sebuah pesawat milik EasyJet terbang di ketinggian 10.600 meter di kawasan yang sama.
"Beberapa detik kemudian pada pukul 16:38:07, menurut data penerbangan, pilot pesawat (Ryanair) memilih model ALT HOLD di panel kontrol untuk mempertahankan ketinggian," demikian sebuah laporan menyebutkan.
"Saat itu pesawat tersebut (Ryanair) sedang melewati FL364 (EasyJet) dengan kecepatan penuh dalam proses penurunan ketiggian," kata seorang penyelidik kecelakaan udara Spanyol.
"Beberapa saat kemudian, menurut data penerbangan, pilot pesawat (Ryanair) memilih mode ALT HOLD di panel kontrol untuk mempertahankan ketinggian," kata penyidik itu.
"Sedetik kemudian pesawat itu melintasi level ketinggian FL363, dan pilot memutuskan untuk menghentikan mode autopilot," lanjutnya.
"Menurut pernyataan pilot, dia berpikir telah melewati level FL360 dan menilai manuver itu berlangsung terlalu lama dan memutuskan secara manual kembali ke level terbang yang diinstruksikan menara pengawas," kata penyidik itu.