Dampak Negatif Ini Mengintai Anak-Anak yang Sering Mengkonsumsi Minuman Berenergi
Kafein buruk bagi anak-anak dan terdapat peringatan pada setiap kaleng minuman energi yang mengandung 150 miligram (mg) atau lebih kafein per liternya
TRIBUN-BALI.COM - Kafein buruk bagi anak-anak dan terdapat peringatan pada setiap kaleng minuman energi yang mengandung 150 miligram (mg) atau lebih kafein per liternya.
Namun kini banyak anak masih meminum minuman berenergi yang mengandung kafein tersebut.
Penjualan minuman energi berkafein telah berkembang pesat sejak diperkenalkan pada akhir 1990-an.
Dilansir Mirror UK, dalam sebuah survei tahun 2014 terhadap sekitar 5.000 anak di Inggris, satu dari tujuh anak usia 11-15 tahun mengonsumsi minuman energi berkafein setidaknya dua hingga empat kali seminggu.
Bahkan, satu dari 20 anak muda mengatakan meminum kafein, minuman berenergi mengandung kafein setiap harinya.
Masalahnya adalah citra dalam iklan minuman energi dan nama minuman cenderung sangat menarik bagi anak-anak muda.
Meskipun terdapat kode dari pihak industri yang tegas melarang hal ini.
Sebab minuman berenergi mengandung kafein merupakan minuman murah.
Minuman berenergi juga terdapat kandungan gula yang tinggi.
Tidak diragukan lagi, banyak minuman energi berkontribusi terhadap epidemi obesitas di kalangan anak-anak kita.
Lebih buruk lagi, ada laporan bahwa orang muda mengalami kelainan nafsu makan dan mengobatinya juga dengan mengkonsumsi minuman energi berkafein bebas gula karena efek stimulan mereka.
Maka, kafein dalam minuman energi yang harus dikhawatirkan.
Minuman berenergi, mungkin merupakan obat psikoaktif yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Yakni itu meningkatkan aktivitas dan meningkatkan perhatian dan kesadaran.
Kabar mengejutkannya, hanya sedikit yang mengetahui tentang kandungan kafein di dalamnya.