Update! Polisi Minta Bantuan FBI Ungkap Pembunuh Siswi SMK di Bogor, Ini Kendala yang Dihadapi
Kasus penusukan yang menyebabkan siswi SMK di Bogor tewas pada 8 Januari 2019, hingga kini belum bisa diungkap polisi.
Update! Polisi Minta Bantuan FBI Ungkap Pembunuh Siswi SMK di Bogor, Ini Kendala yang Dihadapi
TRIBUN-BALI.COM, BOGOR - Kasus penusukan yang menyebabkan siswi SMK di Bogor tewas pada 8 Januari 2019, hingga kini belum bisa diungkap polisi.
Hingga saat ini polisi masih kesulitan mencari pelaku pembunuhan siswi SMK Baranangsiang, Bogor, Andriana Yubelia Noven.
Tim gabungan dari Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, dan Mabes Polri sedang berupaya menemukan pelaku penusukan yang terjadi 8 Januari 2019 di Jalan Riau, Kota Bogor.
Tim gabungan pun sudah memeriksa sejumlah saksi dan alat bukti untuk mengungkap siapa pelaku penusukan.
Namun, sampai saat ini belum juga membuahkan hasil.
Baca: Terakhir Rehab 19 Tahun Lalu, Begini Kondisi SDN 1 Tojan, Bikin Was-was Saat Mengajar
Baca: WNA Pakistan Mengaku Diperas Saat Bikin KITAS, Ini Jawaban Tegas Sutrisno
Baca: Alih-alih Diminta Balas Budi Ibu Angkat, Bunga Dijual ke Pria Hidung Belang, Diupah Rp 50 Ribu
Pihak kepolisian pun tidak patah semangat untuk mengungkap siapa pelaku penusukan Noven.
Rencananya pihak kepolisian akan meminta bantunan FBI untuk menguatkan bukti-bukti.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan pihaknya akan mengirim surat ke Mabes Polri untuk meminta bantuan teknologi digital.
"Iya kkita akan bekerjasama dan rencana kita akan kirim surat ke Mabes Polri untuk minta bantuan dari digitalnya dari teknologinya kita akan minta bantu dari FBI," kata Agung Selasa (19/2/2019) usai bersilaturahmi dengan para ulama di Kota Bogor.
Irjen Pol Agung menjelaskan kemungkinan Amerika memiliki alat digital yang bisa memperjelas apa yang ada di dalam rekaman CCTV yang merekam detik-detik kejadian penusukan Noven.
"Iya untuk bisa membuka apa memfoto yang ada di CCTV itu kan dimungkinkan di Amerika punya alat itu jadi kalau sekarang kita sulit karena memang kabur (gambar tidak jelas) jadi kita tidak bisa berandai-andai jadi kita harus mengutamakan digital forensik," ucapnya.
Untuk pengajuannya, Agung menjelaskan prosesnya pihak Polda Jabar akan terlebih dahulu mengirimkan surat ke Mabes Polri yang nantinya jika disetujui Mabes Polri akan mengirimkan surat ke FBI.
"Iya kita akan bikin surat ke Bareskrim nanti Bareskrim akan bersurat kepada itu (FBI)," ucapnya.
Mengenai saksi, Agung mengatakan sudah mengkonfrontir semuanya.
"Salah satunya itu karena kita sudah kroscek kita konfrontir semuanya oke-oke saja, karena kita tidak boleh tanpa bukti yuridis kita tangkap seseorang kita harus berdasarkan yuridis," katanya. (*)
Artikel ini ditulis Lingga Arvian Nugroho telah tayang di Tribunnews.com